
Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang
HARI BERGANTI HARI dan waktu pun terus berlalu. Tak terasa, tahun pun kini telah berganti. Berdasarkan penanggalan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT), hari ini, Jum’at, bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1447 H.
Itu artinya tahun 1446 H telah kita lalui, dan kini kita semua telah menapaki lembaran baru di tahun 1447 H. Tahun baru Islam merupakan momen penting dalam kalender Hijriyah. Ia bukan sekadar pergantian tahun, melainkan refleksi spiritual atas perjalanan hidup seorang muslim.
Memasuki tahun baru 1447 Hijriyah, setiap pribadi dituntut untuk melakukan introspeksi dan memperbarui tekad dalam meningkatkan kualitas iman, ibadah, dan akhlak. Tahun baru adalah kesempatan emas untuk berhijrah, yakni berpindah dari keburukan menuju kebaikan, dari lalai menuju taat, dan lebih bersungguh-sungguh lagi dalam beribadah.
Jika melihat dari sisi sejarahnya, maka tahun baru Islam merujuk pada peristiwa besar dalam sejarah umat Islam, yakni hijrahnya Baginda Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah. Peristiwa ini menjadi titik balik yang monumental dalam sejarah dakwah Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah setelah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang baik kepada mereka di dunia, dan sesungguhnya pahala di akhirat lebih besar, kalau mereka mengetahui." (QS. An-Nahl [16]: 41).
Hijrah bukan hanya perpindahan fisik, tapi lebih dalam dari itu, ia adalah perubahan sikap dan komitmen menuju kehidupan yang lebih sesuai dengan ajaran Islam. Semakin mendekat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diimplementasikan dalam ibadah maupun muamalah lainnya.
Untuk itu, agar tahun baru 1447 H ini menjadi momen perubahan yang positif, terdapat beberapa kiat yang dapat kita amalkan, sebagaimana dipaparkan berikut ini.
Muhasabah Diri
Muhasabah atau introspeksi diri adalah langkah pertama yang sangat penting untuk kita lakukan. Evaluasi atas amal perbuatan selama setahun yang lalu menjadi bekal utama untuk memperbaiki diri di tahun yang baru.
Dengan bermuhasabah, kita menyadari kekurangan yang pernah dilakukan dan bertekad memperbaikinya di masa yang akan datang. Baginda Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengoreksi dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati." (HR. At-Tirmidzi).
Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait