Namun masyarakat tetap panik dan memadati pasar yang memperpanjang jam buka mereka untuk mengatasi permintaan.
Salah satu pengguna media sosial di platform populer mirip Twitter, Weibo, mengatakan mencoba membeli produk seperti berjuang dan menyamakan pengalaman itu dengan gejolak tahun 1960-an ketika makanan langka.
Ketika ditanya tentang kekhawatiran kekurangan makanan selama lockdown, Gu Jun, direktur Komisi Perdagangan Kota Shanghai mengatakan bahwa kota itu "memperkuat organisasi sumber pasokan." (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait