Patut Ditiru! Ini Aturan Berdagang Nabi Muhammad SAW

Dani Jumadil Akhir
Ilustrasi Ramadan. (Foto: Freepik)

Demikian juga dengan etika untuk tidak menjual kepada orang lain barang yang belum sempurna dimiliki, tidak melakukan ihtikar (penimbunan barang kebutuhan masyarakat lalu menjualnya dengan harga tinggi), tidak melakukan transaksi yang bersifat ribawi serta menghindarkan aktivitas yang bersifat maya (gharar).

Etika bisnis dalam Islam adalah memberi kemudahan (tasamuh) baik sebagai penjual maupun pembeli sehingga pasar terasa nyaman dan menjadi aman. Rasulullah pernah bersabda “Allah merahmat seseorang yang memberi kemudahan ketika menjual, ketika membeli, dan ketika melunasi” (HR Bukhari).

Pasar memang harus diawasi. Secara individu manusia memerlukan pengawasan. Titik lemah yang sering mencelakakan manusia adalah kerakusan.

Dalam sebuah riwayat yang populer dan dilaporkan oleh Imam al-Bukhari, Rasulullah pernah bersabda: “Jika seorang anak Adam (manusia) telah dikaruniai emas satu lembah, niscaya dia akan menginginkan yang kedua. Apabila telah memilki dua lembah emas, dia menginginkan yang ketiga. Dia tidak akan pernah berhenti untuk mendapatkan keinginannya, kecuali setelah mulutnya penuh disumpal tanah” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi). (*)

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network