"Saya yakin dia menghasilkan banyak uang sebagai YouTuber. Tapi dia bisa menggunakannya untuk memberi makan seribu orang. Dia bisa menyumbangkannya ke salah satu pantries. Tidak semuanya harus mencolok,” ujarnya.
Middle East Eye menghubungi departemen Perizinan New York untuk mengkonfirmasi status resmi acara tersebut, tetapi tidak mendapat tanggapan pada saat publikasi.
Juga tidak jelas apakah ada masjid, walikota atau pihak berwenang setempat yang mendukung proyek tersebut atau terlibat dalam penyelenggaraan acara tersebut.
Sebelumnya, Trafalgar Square London pernah mengadakan pertemuan buka puasa sebelum dimulainya pandemi coronavirus, tetapi belum menjadi tuan rumah salat Tarawih.
Salat Tarawih di Times Square di New York. (Foto : Ist)
Seperti diketahui, umat muslim mengikuti kalender lunar dan metodologi pengamatan bulan dapat menyebabkan berbagai negara menyatakan awal Ramadan satu atau dua hari terpisah.
Tradisi Ramadan menyerukan lentera dan lampu warna-warni digantung di gang-gang sempit dan di sekitar masjid di banyak negara Timur Tengah.(*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait