15 Unit SPPG di Kabupaten Tangerang Kena Tegur Gara-Gara Langgar SOP MBG

Elva Setyaningrum
SPPG sedang menyiapkan MBG dengan menu 4 sehat 5 sempurna untuk siswa sekolah. (Foto: Ist)

TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh masyarakat, khususnya pelajar, mendapatkan makanan yang aman, sehat, dan layak konsumsi.

Namun, dalam proses evaluasi terbaru, ditemukan adanya pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) pada sejumlah penyelenggara program.

Teguran Resmi Telah Dilayangkan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, mengungkapkan sebanyak 15 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah mendapat teguran resmi karena tidak mematuhi SOP penyajian makanan.

“Pelanggaran yang ditemukan beragam, mulai dari bahan makanan yang tidak segar, penyimpanan yang tidak steril, hingga standar kebersihan dapur yang tidak sesuai ketentuan,” ujar Hendra, Senin (3/11/2025).

Ia menegaskan, teguran tersebut bukan bentuk hukuman, melainkan langkah pembinaan agar seluruh pelaksana MBG memahami pentingnya higienitas dan keamanan pangan.
“Semua SPPG yang melanggar kami minta segera melakukan perbaikan. Kalau tidak, mereka tidak akan kami sertakan dalam pelatihan penjamah makanan berikutnya. Ini demi kebaikan bersama,” tegasnya.

Sebagai bentuk komitmen menjaga mutu pangan, Dinkes rutin memberikan sosialisasi dan pelatihan bagi tenaga penjamah makanan.
Hingga saat ini, tercatat 83 unit SPPG telah mendaftar untuk memperoleh Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).

Bangun Kesadaran Kolektif

Dari jumlah tersebut, 46 SPPG sudah lulus pelatihan tenaga penjamah makanan, sementara 30 SPPG lainnya masih menjalani pemeriksaan laboratorium mikrobiologi, yang memerlukan waktu sekitar dua minggu.

“Hasil pemeriksaan laboratorium akan menjadi dasar bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk menerbitkan sertifikat laik higienis,” jelas Hendra.

Melalui pengawasan dan pembinaan berkelanjutan, pemerintah daerah berharap program MBG tidak hanya menekan angka gizi buruk, tetapi juga menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya makanan bergizi dan higienis.

“Pengawasan ketat ini bukan hanya menjaga kualitas makanan, tapi juga membangun budaya sadar kebersihan dan keamanan pangan di masyarakat,” tutup Hendra. (*)

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network