JAKARTA, iNewsSerpong.id – Jakarta kembali menjadi sorotan dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Menobatkan sebagai ibu kota negara terpadat di dunia.
Laporan terbaru dari lembaga level duani itu, mencatat populasi wilayah metropolitan Jakarta mencapai 42 juta jiwa, Salah satu kawasan yang mencerminkan betapa padatnya Jakarta adalah Johar Baru, Jakarta Pusat.
Di wilayah ini, kondisi permukiman ekstrem terlihat jelas. Di RT 12 Kelurahan Johar Baru, gang-gang selebar satu orang menjadi jalur utama aktivitas warga.
Hunian Mini, Penghuni Banyak
Cahaya matahari hampir tak mampu menembus rapatnya bangunan, sehingga warga memasang lampu tambahan di sepanjang lorong.
Dalam satu RW berpenduduk sekitar 5.000 jiwa yang terdiri atas 18 RT, rumah-rumah kecil berukuran rata-rata 2,5 x 6 meter dihuni empat hingga lima kepala keluarga. Tak sedikit pula hunian yang menampung lebih dari sepuluh orang.
Keterbatasan ruang membuat sebagian warga tidak memiliki kamar mandi sendiri, sehingga mereka mengandalkan fasilitas mandi dan cuci umum setiap hari.
Minimnya ruang gerak juga menjadi tantangan utama. Gang yang bertumpuk dan berliku membuat kendaraan roda dua maupun empat tidak bisa menjangkau permukiman. Warga hanya bisa berjalan kaki untuk keluar-masuk lingkungan mereka.
Rumah Warisan Turun Temurun
Kondisi ini bukan hal baru. Banyak keluarga sudah tinggal puluhan tahun di Johar Baru dan memilih bertahan karena rumah tersebut merupakan warisan turun-temurun.
Meski hidup dalam kepadatan ekstrem, warga berharap Pemprov DKI Jakarta menghadirkan penataan yang lebih manusiawi. Mereka meminta perbaikan akses, peningkatan fasilitas dasar, dan solusi permukiman tanpa harus melakukan penggusuran besar-besaran.
Predikat baru Jakarta sebagai kota terpadat dunia diharapkan menjadi momentum penting bagi pemerintah untuk mempercepat penanganan kawasan padat seperti Johar Baru. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
