Ia menambahkan bahwa penerapan teknologi digital terkini memungkinkan pemantauan aktivitas tambang secara real-time, mengoptimalkan proses kerja, dan meningkatkan hasil produksi. Bahkan, digitalisasi secara real-time terbukti mampu mendongkrak produksi batu bara hingga 10-20% dibandingkan metode sebelumnya.
Lebih lanjut, digitalisasi ini juga diproyeksikan menjadi kunci bagi Grup MIND ID dalam upaya jangka panjang meningkatkan produksi batu bara dari 41 juta ton menjadi 100 juta ton. Peningkatan ini sangat krusial untuk menjawab kebutuhan energi nasional sekaligus mendukung program hilirisasi pemerintah.
Pria Utama menerangkan bahwa melalui CiSEA, Bukit Asam saat ini mengoperasikan lebih dari seratus modul digital yang digunakan oleh lebih dari tujuh ribu pengguna internal. Sistem ini telah mengintegrasikan jaringan sensor, peralatan otomatis, sistem pemantauan alat berat, hingga analitika berbasis machine learning. Dengan demikian, proses produksi batu bara dapat dikontrol lebih presisi, mencakup perencanaan tambang, penjadwalan alat produksi, hingga pemantauan energi dan emisi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
