JAKARTA, iNewsSerpong.id – Berkat tangan dingin Low Tuck Kwong di PT Bayan Resources Tbk (BYAN), menjadikan BYAN perusahaan paling berharga kedua di Indonesia. Emiten pertambangan batu bara itu menyalip PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) setelah Low Tuck Kwong sang pemilik dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia.
Melansir 2nd Session Closing IDX Channel, BYAN berada di posisi kedua dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni sebesar Rp810 triliun.
Ini berada di atas BBRI yang memiliki nilai kapitalisasi pasar Rp744,5 triliun. Sementara posisi pertama masih diduduki PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai kapitalisasi pasar Rp1.060 triliun.
Sejak saham BYAN dipecah atau stock split pada awal desember lalu dengan rasio 1:10 dari sebelumnya Rp94.500 menjadi Rp9.450, harga saham BYAN telah menguat lebih dari 157%, bahkan sejak awal tahun penguatannya mencapai 766%.
Adapun kenaikan harga batu bara global dan proyeksi atau outlook industri batu bara yang masih cenderung positif dalam jangka pendek dan menengah, menjadi alasan utama penguatan harga saham BYAN dalam beberapa waktu terakhir.
Selain itu, antusiasme investor juga dipicu oleh aksi borong saham oleh pemilik BYAN yakni Low Tuck Kwong, yang aktif mengakumulasi saham BYAN secara rutin sejak tahun lalu.
Hingga akhir kuartal III 2022, BYAN membukukan pendapatan sebesar USD3,34 miliar atau naik 91,42% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD1,74 miliar. Sementara itu, laba bersih perseroan juga tumbuh menjadi USD1,62 miliar dari sebelumnya sebesar USD650,32 juta.(*)
Editor : A.R Bacho