Dia mengungkapkan bahwa negara yang kuat adalah negara yang memiliki enterpreneur yang kuat pula. Dia kemudian mencontohkan beberapa negara yang memiliki jumlah enterpreneur lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
Beberapa negara itu, Amerika Serikat dengan jumlah enterpreneur 11 persen dari jumlah penduduk, Singapura 7 persen dan Malaysia 6 persen.
“Sementara Indonesia masih 3,6 persen. Itulah sesungguhnya ladang untuk dakwah entrepreneur di Indonesia. Masih terbuka sekali untuk menjadi entreprenur. Mudah-mudahan kita tidak berhenti di 3,6 persen, kalau bisa menyalip Malaysia, Singapura, bahkan di atas Amerika, ” ungkapnya melansir laman MUI.
Aktivitas bisnis Muhammad sebagai saudagar sukses berlangsung hampir sepanjang hidupnya. Dalam catatan Afzalurrahman dalam bukunya Muhammad as a Trader, disebutkan bahwa Muhammad SAW sebagai saudagar telah dikenal luas namanya di pelbagai negara, seperti Yaman, Suriah, Yordania, Bahrain, dan Irak.
Kesuksesan Muhammad sebagai saudagar ditopang oleh etika yang dewasa ini disebut sebagai key success factor (faktor kunci kesuksesan); yaitu al-shiddiq (benar, jujur), al-amanah (tepercaya, kredibel), al-tabligh (komunikatif, transparan) dan alfathanah (cerdas, profesional). (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait