Direktur Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan dalam kegiatan renovasi tersebut telah dilakukan upaya penghematan air dengan penggantian keran wudhu yang lebih hemat air, penggunaan WC dengan dual flush, keran washtafel, dan urinal yang hemat air.
"Secara umum, Masjid Istiqlal ini dapat menghemat sebesar 476,22 ton karbondioksida per-tahun," ujar Diana pada keterangan tertulisnya, Rabu (6/4/2022).
Menurutnya, pelaksanaan renovasi ini dilakukan menerapkan fitur penghematan dengan meningkatkan fungsi desain pasif hemat energi yang telah didesain sejak Masjid Istiqlal berdiri melalui pemugaran eksterior dan interior bangunan.
Selain itu, penggunaan sistem penghawaan (Air Conditioner) yang sangat hemat energi, penggunaan lampu hemat energi berbasis LED, penerapan smart building, serta pemasangan solar panel memberikan kontribusi 13% dari konsumsi listrik bangunan.
Diana berharap dengan pencapaian efisiensi energi, air, dan material ini dapat memudahkan pengelolaan hingga pemeliharaan Masjid Istiqlal ke depan agar lebih ramah lingkungan.
"Saya juga berharap, penerapan prinsip ramah lingkungan pada Masjid Istiqlal ini dapat menjadi best practice bagi bangunan gedung lain di Indonesia dan dapat menginspirasi para pelaku di dunia konstruksi," sambungnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait