Ini Alasan Rusia Kehilangan 680 Tank dan 2.000 Kendaraan Lapis Baja di Perang Ukraina

Susi Susanti
Tank Rusia di perang Ukraina (Foto: NDTV)

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) diketahui memasok Ukraina dengan 2.000 rudal anti-tank Javelin pada awal konflik dan sejak itu telah mengirim setidaknya 2.000 lebih.

Menurut pabrikan Lockheed Martin, Javelin ini dapat ditembakkan sehingga rudal meledak di bagian atas tank, di mana lapis baja terlemah. Banyak tank Rusia dilengkapi dengan pelindung reaktif yang menyerap dampak rudal.

Namun, Javelin dilengkapi dengan dua hulu ledak. Satu menghancurkan pelindung reaktif, dan yang kedua menembus sasis di bawahnya.

AS juga memasok Ukraina dengan 100 drone anti-tank Switchblade. Dikenal sebagai drone "kamikaze", mereka dapat melayang di atas target bermil-mil jauhnya dari operator dan kemudian jatuh di atas tank, menghancurkannya dengan hulu ledak di ujungnya.

Inggris juga telah mengirim setidaknya 3.600 rudal Next Generation Light Anti-tank Weapon Missile (NLAW). Ini juga dirancang untuk meledak saat melewati bagian atas tank yang relatif terbuka.

"Javelin dan NLAW sangat kuat," kata Nick Reynolds, analis riset dalam perang darat di Royal United Services Institute (RUSI).

"Tanpa bantuan mematikan ini, situasi di Ukraina akan sangat berbeda,” lanjutnya. (*)

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network