Saat ini, kata dia, jumlah rumah yang terdampak bencana tanah bergerak di daerah itu sebanyak 41 kepala keluarga (KK).
">tanah bergerak," katanya menjelaskan.
Marhadi kini bingung setelah rumahnya roboh, pasalnya tidak memiliki uang untuk kembali membangun tempat tinggal.
Pemerintah setempat sejak tahun 2019 hingga kini belum merealisasikan pembangunan rumah hunian tetap. Padahal, kata dia, tahap pertama sebanyak 73 unit rumah sudah dibangun rumah hunian tetap bagi warga korban tanah bergerak.
"Kami berharap pemerintah segera membangun rumah hunian tetap agar warga korban bencana alam bisa hidup nyaman, " katanya menjelaskan. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
