JAKARTA, iNewsSerpong.id - Sejumlah survei bursa kandidat Pilpres 2024 menempatkan Anies Baswedan dengan tingkat elektabilitas cukup tinggi. Hanya saja, hingga saat ini Anies Baswedan bukan kader partai politik (Parpol) manapun.
Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono pun menyarankan Anies Baswedan menjadi kader parpol. Mujiyono mengatakan, bila Anies menjadi kader parpol, akan ada kepastian untuk memantapkan langkahnya di Pilpres 2024.
Lalu, haruskah Anies Baswedan masuk parpol untuk maju ke Pilpres 2024? “Bergantung bargaining politik yang dimiliki Anies, menjadi kader parpol baik untuk menjamin keterusungan, sekaligus menjamin loyalitas Anies pada parpol pengusung jika kemudian ia memenangi pilpres,” kata Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada SINDOnews, Selasa kemarin.
Menurut dia, bergabung dengan parpol menguntungkan dari sisi komitmen politik. “Jaminan keterusungan dan kontrol politik atas manuver dan kebijakan Anies, sekaligus memperkuat mesin politik,” katanya.
Namun, dia menilai tidak bergabung dengan parpol pun tetap baik. Karena, lanjut dia, saat ini kepercayaan publik pada parpol terus menurun. “Sehingga akan menguntungkan koalisi parpol pengusung Anies karena dapat menggiring pemilih yang tidak menjadi basis parpol, artinya nama Anies bisa saja menguat karena faktor non-kader parpol,” imbuhnya.
Sementara itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin mengingatkan masa jabatan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada Oktober 2022. Setelah masa jabatan itu berakhir, Ujang menilai Anies Baswedan bisa saja akan kesulitan mendapatkan momen atau panggung politik untuk tetap menjaga dan menaikkan elektabilitasnya.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait
