HIKMAH JUMAT : Agar Khusyuk Dalam Shalat

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Salah satu penentu kualitas shalat adalah khusyuk. Makna khusyuk di dalam shalat adalah tunduk dan hadirnya hati pada saat melaksanakan shalat. (Foto : Ist)

Melihat santrinya bingung, Pak Kyai berkata: “Sudahlah, tidak perlu kamu pikirkan, yang jelas mulai hari ini kamu memiliki tugas baru dariku yaitu membawa segelas air minum setiap kali aku mengajar, dan jangan lupa gelasnya ditutup seperti ini.”

“Baik, Pak Kyai.” jawab sang santri singkat.

Kajian malam itu pun selesai, dan seluruh santri kembali ke kamarnya masing-masing.

Namun, bagi sang santri penanya, justru kajian baru dimulai. Dia berpikir keras tentang maksud dari permintaan dan perkataan Pak Kyai. “Apa sebernarnya maksud Pak Kyai?”, gumam sang santri.

Dia susah tidur karena dia terus berpikir dan berusaha menghubung-hubungkan permintaan dan perkataan Pak Kyai dengan shalat khusyuk yang menjadi masalahnya. Namun, karena aktivitas siang hari di pesantren cukup padat, maka akhirnya dia pun dapat tertidur.

Malam berikutnya, seluruh santri sudah duduk rapih dan siap untuk kembali menerima ilmu dari Pak Kyai. Tak lama Pak Kyai pun datang. Setelah Pak Kyai membuka pengajarannya, maka sang santri penanya bergegas meminta izin untuk mengambil air minum kepada Pak Kyai.

Seperti malam sebelumnya, sang santri datang tergopoh-gopoh membawa segelas air minum ke hadapan Pak Kyai dan menyimpannya di meja. Pak Kyai pun kembali tersenyum dan berkata: “Pantas kamu tidak bisa shalat khusyuk.”

Kejadian seperti di atas, terus berulang hingga pertemuan di malam yang ketiga. Karena sudah tiga kali mendengar perkataan seperti itu dari Pak Kyai, sang santri tidak tahan lagi memendam tanya yang ada di dalam pikirannya.

Dia pun memberanikan diri untuk bertanya: “Mohon maaf Pak Kyai, maksud permintaan dan perkataan Pak Kyai tiga malam berturut-turut kepada saya itu apa?”

“Apa hubungnya dengan pertanyaan saya sebelumnya tentang shalat khusyuk yang belum bisa saya lakukan?” tanya sang santri yang penasaran.

Pak Kyai lagi-lagi tersenyum dan berkata: “Wahai anakku, sabarlah. Tenangkan dulu pikiranmu, baru nanti akan aku jawab seluruh pertanyaanmu itu.”

Setelah melihat santrinya tenang, kemudian Pak Kyai menjelaskan maksud dari permintaan dan perkataan yang beliau berikan kepada santrinya itu.

Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network