ANGGOTA DPRD Banten, Muhlis SH memuji apa yang telah dikerjakan Presidium Badan Persiapan Pembentukan Kota Tangerang Tengah (BPP-KTT) hingga aspirasi masyarakat untuk pembentukan Kota Tangerang Tengah kini terus bergulir
Sebagai putra daerah Legok, Muhlis mengapresiasi kerja dari Presidium BPP-KTT telah mengawal aspirasi masyarakat akan pembentukan Kota Tangerang Tengah hingga direspons positif boleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
Begitupula terhadap Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, dengan legowo menyambut aspirasi masyarakat untuk membentuk daerah otonom baru. Jujur saja, papar Muhlis yang juga ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Provinsi Banten, enam kecamatan yang akan memisahkan diri adalah penyumbang besar pendapatan daerah untuk Kabupaten Tangerang.
Kepada Presidium BPP-KTT, Muhlis mengingatkan bahwa upaya mewujudkan sebuah wilayah baru adalah sebuah kerja marathon. Perlu energi luar biasa dan menjaga irama kerja yang melelahkan hingga sampai finish. "Saya tahu bagaimana keterbatasan logistik presidium karena itu harus atur nafas dan energinya. Saya optimistis melihat kinerja Presidium BPP-KTT," ungkapnya.
Sebagai wakil rakyat, kata Muhlis, memang sudah menjadi tugasnya menampung semua aspirasi yang datang dari rakyat. Apalagi urgensi pembentukan Kota Tangerang Tengah adalah atas nama pelayanan publik, akselerasi dan pemerataan pembangunan.
Karena itu, Muhlis mewanti-wanti kalau pembentukan Kota Tangerang Tengah hanya untuk kepentingan sekelompok elit atau golongan tertentu jangan diteruskan. "Saya tidak akan mendukung bila tujuannya untuk sekelompok elit dan golongan tertentu," tegasnya.
Saat ini, Pemkab Tangerang sedang mempersiapkan survei untuk mengetahui sejauhmana kelayakan pembentukan kota baru itu. Apakah ini murni, keinginan masyarakat? Apakah sudah memenuhi kriteria pemekaran wilayah? Survei sebagai alat ukur bagi Pemkab Tangerang untuk memberi rekomendasi.
Adapun enam kecamatan yang akan membentuk Kota Tangerang Tengah, meliputi Kelapa Dua, Pagedangan, Cisauk, Legok, Curug dan Panongan. Dengan total populasi sekitar 800 ribu jiwa lebih. (*)
Editor : Syahrir Rasyid