get app
inews
Aa Text
Read Next : Hadapi Ketidakpastian Global, Pemerintah Keluarkan Jurus Bebas Pajak dan Insentif Properti

Yuk Pahami Definisi dan penyebab Stagflasi, Dimana Kondisi Ekonomi Lemah Dan Penangguran Tinggi

Sabtu, 18 Juni 2022 | 21:03 WIB
header img
Memahami Definisi dan penyebab Stagflasi, Kondisi saat Ekonomi Jalan di Tempat. (Foto: MNC Media)

JAKARTA, iNewsSerpong.id – Istilah stagflasi saat ini kerap dibicarakan orang, terutama mencermati kondisi dimana perekonomian melandai imbas dari pandemi COVID-19.

Untuk itu kita perlu memahami definisi dan penyebab stagflasi dapat membantu Anda mengerti kondisi ekonomi yang tengah dihadapi negara. Stagflasi adalah kondisi di mana kondisi ekonomi melemah dan angka pengangguran meninggi. Kondisi ini juga biasanya diikuti dengan naiknya harga-harga barang (inflasi). 

Lantas, apa definisi dan penyebab stagflasi? Mengapa sebuah negara bisa mengalami stagflasi? Simak penjelasannya dalam ulasan lengkapnya

Definisi Stagflasi

Stagflasi adalah kondisi pada suatu periode inflasi yang disertai dengan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB). Stagflasi juga didefinisikan sebagai sebuah kondisi ketika ekonomi tidak bertumbuh ketika secara bersamaan terjadi inflasi. 

Istilah ini sendiri merupakan terminologi gabungan dari istilah stagnasi dan inflasi. Istilah ini pertama kali muncul pada 1960-an dari seorang politisi Inggris, Macleod dalam pidatonya di Dewan Rakyat Britania Raya. Dalam pidato tersebut, Macleod menggambarkan kondisi inflasi sekaligus stagnasi yang terjadi di Inggris pada masa itu. 

Istilah Stagnasi ini kembali digunakan pada 1970-an ketika periode resesi terjadi di Amerika Serikat di mana PDB negeri Paman Sam tersebut mengalami pertumbuhan yang negatif selama lima kuartal berturut-turut. Tingkat inflasi Amerika Serikat tumbuh dua kali lipat pada 1973. Inflasi yang mencapai double digit pun terjadi pada 1974 dibarengi dengan tingkat pengangguran yang mencapai 9 persen pada Mei 1975. 

Indonesia pun pernah mengalami kondisi stagflasi pada tahun 1998 yakni pada saat terjadi krisis moneter (krismon) 1998. Pada saat krisis ekonomi 1998, terjadi kenaikan drastis harga-harga secara keseluruhan. Jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat saat itu menjadi salah satu penyebabnya. 

Berdasarkan penjelasan Investopedia, stagflasi ini umumnya akan menyebabkan kenaikan indeks kesengsaraan (misery index). Misery index merupakan ukuran sederhana dari tingkat inflasi dan pengangguran yang biasanya digunakan untuk melihat seberapa buruk kondisi masyarakat ketika sebuah negara mengalami stagflasi. 

Penyebab Stagflasi

Kondisi stagflasi ini terjadi karena banyak faktor penyebab. Biasanya, stagflasi terjadi jika pasokan uang di pasar meningkat, sedangkan jumlah barang atau suplai terbatas. Selain itu, kondisi stagflasi ini juga disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut. 

Pemerintah dan bank sentral mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah uang beredar saat membatasi penawaran.

Naiknya jumlah uang beredar mengakibatkan peningkatan inflasi disuatu negara.

Kenaikan harga terhadap suatu produk seperti bahan pokok dan minyak.

Adanya stagflasi yang muncul saat ekonomi tidak bertumbuh dan lonjakan inflasi terjadi di waktu yang sama ini mengakibatkan jumlah pengangguran meningkat pesat. Adapun cara mengatasi stagflasi ini adalah menjaga pertumbuhan ekonomi agar terus meningkat sehingga mengurangi pengangguran. Inflasi juga perlu dijaga agar tetap rendah. 

Itulah ulasan mengenai definisi dan penyebab stagflasi yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber.

 

 

 

Editor : A.R Bacho

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut