get app
inews
Aa Read Next : 5 Fakta Mengerikan yang Harus Diwaspadai Terkait Omicron XBB

Muncul Dua Varian Baru Covid-19, Masyarakat Wajib Waspada

Rabu, 22 Juni 2022 | 19:11 WIB
header img
Baca terus News RCTI+ yang terus menampilkan berita-berita penting. (Foto MNC Group).

JAKARTA, iNewsSerpong.id – Masyarakat diharapkan kembali waspada terkait munculnya dua varian baru Covid-19 yang kini sudah mulai menyebar. Dalam satu minggu terakhir, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia tercatat cukup signifikan. 

Meski tidak seganas varian Delta dan Omicron, masyarakat tetap harus waspada karena virus tersebut terus berevolusi. Baca terus News RCTI+ yang terus menampilkan berita-berita penting terkait perkembangan Covid-19.

Sepekan terakhir ini kasus positif Covid-19 kembali melonjak. Dimulai pada Selasa 14 Juni 2022, ada tambahan 930 kasus baru positif Covid-19 di Indonesia. Disusul esok harinya Rabu (14/6) ada tambahan 1.242 kasus baru corona. Inilah kali pertama kasus baru Covid-19 tembus 1.000 kasus sejak April 2022. Sejak Rabu hingga Minggu (19/6) kasus Covid berada di angka 1.000 orang.

Tentu saja lonjakan yang begitu tajam dalam beberpa hari ini membuat khawatir masyarakat. Banyak yang menduga naiknya kasus baru Covis-19 ini terjadi akibat libur lebaran yang dibarengi dengan mulai dilonggarakannya penerapan protokol Kesehatan (prokes). 

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan bahwa penyebab kenaikan kasus Covid-19 bukan karena Lebaran. Melainkan, setiap kenaikan kasus terjadi karena adanya varian Covid-19 baru, yakni subvarian BA.4 dan BA.5

Kabar buruknya, Menteri Kesehatan menjelaskan peningkatan kasus baru Covid-19 dalam beberapa hari mendatang diprediksi masih akan terjadi. Puncak kasus harian Covid-19 sebagai akibat penularan subvarian BA.4 dan BA.5 diperkirakan mencapai 20.000 per hari. Hal ini berdasarkan analisis perbandingan dengan puncak kasus harian akibat penularan varian Delta dan varian Omicron.

"Pengamatan kami ini gelombang BA.4, BA.5 itu biasanya puncaknya tercapai satu bulan setelah penemuan kasus pertama. Jadi harusnya di minggu kedua Juli, minggu ketiga Juli, kita akan melihat puncak kasus BA.4 dan BA.5 ini," tuturnya beberapa waktu lalu. Setelah itu diharapkan kasus Covid-19 di Tanah Air akan kembali turun.

Kabar baiknya, subvarian BA.4 dan BA.5 ini tidak seganas varian Delta atau Omicron. Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, dilihat dari fatality rate atau tingkat kematian akibat penularan dua subvarian baru ini jauh lebih rendah dibandingkan kematian akibat varian Delta dan varian Omicron. Perbandingannya sekitar 1/12 atau 1/10 dari Delta dan Omicron.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut