JAKARTA,iNewsSerpong.id - Rencana Pemerintah menerapkan kendaraan listrik di Indonesia terus dilakukan.
Salah satu cara pemerintah mengurangi kebutuhan penggunaan bahan bakar fosil menuju energi bersih menggunakan tenaga listrik.
Namun sayangnya, setidaknya ada tiga hambatan utama masyarakat masih ragu membeli mobil listrik.
Apa saja itu? Berikut ini paparannya, seperti dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (16/7/2022).
1. Harga
Ya, harga. Seperti diketahui bersama, harga mobil listrik di Indonesia saat ini masih relatif mahal bagi kebanyakan orang. Sebagai contoh, mobil listrik paling populer Hyundai Ioniq 5 yang dibandrol seharga Rp 700 jutaan.
2. Tempat pengisian baterai masih sedikit
Ekosistem pendukung kendaraan listrik seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) masih sangat sedikit. Penyebarannya di tiap-tiap daerah belum sepenuhnya merata.
SPKLU hanya menjamur di kota-kota besar saja. Ini tentu akan menjadi masalah serius bagi para pemilik mobil listrik yang hendak bepergian jauh ke luar kota.
3. Waktu pengecasan lama
Selain tempat pengisian baterainya masih sedikit, waktu pengecasannya pun lama. Mobil listrik membutuhkan waktu selama 1-2 jam untuk melakukan pengisian baterai penuh jika di SPKLU dan lebih lama lagi jika dilakukan di rumah.
Berbanding terbalik dengan pengisian bahan bakar untuk mobil konvensional. Waktu pengisiannya cukup singkat, hanya perlu hitungan menit saja untuk pengisian full tank.(*)
Editor : A.R Bacho