Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- (Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina)
ILMU adalah cahaya. Ilmu laksana pelita yang menerangi perjalanan seseorang di tengah kegelapan malam. Ilmu merupakan bekal bagi manusia untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dalam kitab Manaqib Asy-Syafi’i, Imam Al-Baihaqi menuliskan pendapat Imam Asy-Syafi’i yang menyatakan bahwa: “Barang siapa menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barang siapa menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan ilmu.”
Selain itu, Imam Asy-Syafi’i juga berkata: “Belajarlah, karena tidak ada orang yang terlahir dalam keadaan berilmu.” Dengan ilmu, maka seseorang akan dapat mencapai kesempurnaan dalam agama dan ibadahnya.
Dengan ilmu pula seseorang akan mampu menjalani lika-liku kehidupan dengan baik. Sebaliknya, tanpa ilmu seseorang dapat tersesat dalam menjalani hidup dan kehidupan. Sebagai konsekuensinya, ia akan mengalami penderitaan di dunia, bahkan mungkin di akhirat kelak. Na’udzubillah.
Oleh karenanya, bagi setiap muslim menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban. Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu adalah fardhu (wajib) bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah).
Berdasarkan hadits di atas, maka sejatinya kewajiban belajar itu adalah sepanjang hayat (lifelong learning). Menuntut ilmu atau belajar dalam Islam tidak hanya sembilan atau dua belas tahun saja, namun selama seseorang menjadi muslim, maka sepanjang hayatnya wajib menuntut ilmu.
Lantas, bagaimana keutamaan orang yang berilmu?
Sejatinya, terdapat banyak keutamaan bagi orang berilmu dan para penuntut ilmu yang dikabarkan oleh Allah SWT maupun Baginda Rasulullah SAW. Beberapa di antara keutamaan-keutamaan tersebut dapat diuraikan di bawah ini.
1. Ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT
Perhatikanlah firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Mujadalah ayat 11: “.... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Terkait ayat tersebut, Ibnu Abbas berpendapat bahwa orang-orang yang berilmu memiliki kedudukan tujuh ratus derajat di atas orang-orang mukmin. Begitu utamanya orang-orang berilmu di hadapan Allah SWT.
2. Allah mudahkan jalannya menuju surga
Selain itu, bagi seseorang yang semangat dalam menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan untuk meraih surga. Dengan ilmu yang dimilikinya, seseorang akan dimudahkan untuk beramal shalih yang akan menyebabkan dia semakin dekat dengan Allah SWT.
Hal ini ditegaskan oleh Baginda Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
3. Mendapatkan pahala yang tak terputus
Tidak semua amal shalih pahalanya akan terus mengalir jika kita telah meninggal dunia. Ilmu yang bermanfaat menjadi salah satu amalan yang akan terus mengalir pahalanya walaupun orang yang berilmunya sudah meninggal.
Terkait hal ini, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal, yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdo’a untuknya.” (HR. Muslim).
4. Terbebas dari terlaknatnya dunia dan seluruh isinya
Dunia dan seisinya adalah terlaknat, terkecuali beberapa orang saja. Salah satunya adalah orang yang berilmu. Orang yang berilmu akan terbebas dari status terlaknatnya dunia dan seluruh isinya.
Sebagaimana hadits hasan yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi: “Ketahuilah bahwa sesungguhnya dunia itu terlaknat dan terlaknat pula isinya kecuali berdzikir kepada Allah dan ketaatan kepadanya, orang yang berilmu, dan orang yang belajar.”
5. Orang berilmu menjadi pewaris para nabi
Orang berilmu, khususnya ilmu agama, dalam Islam disebut sebagai ulama. Para ulama inilah yang mengambil warisan dari para nabi berupa ilmu. Rasulullah SAW bersabda:
“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)
6. Mendapatkan pahala seperti orang yang berhaji
Sungguh luar biasa orang yang berilmu, ketika dia mengajarkan ilmunya, dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang pergi berhaji. Luar biasanya lagi, pahala ini juga Allah SWT berikan kepada orang yang pergi ke majelis untuk belajar.
Baginda Rasulullah SAW menegaskan hal ini melalui sabdanya: “Siapa yang bersegera pergi ke masjid hanya untuk tujuan belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang haji secara sempurna.” (HR. Ath-Thabrani).
7. Dimintakan ampunan oleh penduduk langit dan bumi
Berbahagialah orang yang berilmu. Karena dengan menjadi orang yang berilmu, dia dido’akan oleh penduduk bumi langit dan bumi tanpa dia minta. Bahkan Allah dan para malaikat pun turut mendo’akan agar orang berilmu senantiasa mendapatkan ampunan. Subhanallah. Ini adalah sebuah jaminan ampunan dari Allah SWT.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah SAW menjelaskan: “Sesungguhnya Allah, para Malaikat-Nya, penduduk langit dan bumi, hingga semut-semut yang ada di lubangnya, hingga ikan-ikan, benar-benar semuanya bershalawat (memintakan ampun) untuk orang yang mengajari kebaikan kepada manusia.”
8. Mendapatkan kebaikan dari Allah SWT
Tidak semua orang dikehendaki oleh Allah SWT untuk mendapatkan seluruh kebaikan dari-Nya. Hanya orang-orang yang berilmulah, yang berkesempatan untuk mendapatkan seluruh kebaikan dari Allah SWT. Dia dipilih dan dimudahkan oleh Allah SWT untuk memahami ilmu agama.
Imam Bukhari meriwayatkan hadits dari Mu’awiyah, Nabi SAW bersabda: “Barang siapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.”
9. Mendapatkan sambutan hangat dari Baginda Rasulullah SAW
Orang berilmu mendapatkan sambutan yang hangat dari Baginda Rasulullah SAW, kemudian Baginda Rasulullah SAW menyampaikan kabar gembira kepadanya. Baginda Rasulullah SAW bersabda:
“Selamat datang wahai para penuntut ilmu. Sesungguhnya penuntut ilmu benar-benar ditutupi para Malaikat dan dinaungi dengan sayap-sayapnya. Kemudian mereka saling bertumpuk-tumpuk hingga mencapai langit dunia (langit paling dekat dari bumi), karena kecintaan mereka (Malaikat) kepada ilmu yang dipelajarinya.” (HR. Ath-Thabrani).
Wallahu a’lam bish-shawab. (*)
Editor : Syahrir Rasyid