get app
inews
Aa Text
Read Next : Tarif Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Mantan Imam Masjidil Haram Divonis 10 Tahun Penjara

Rabu, 24 Agustus 2022 | 17:52 WIB
header img
Mantan imam Masjidil Haram Sheikh Saleh al-Taleb dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh otoritas Arab Saudi. Foto/Middle East Monitor

RIYADH, iNewsSerpong.id - Mantan imam Masjidil Haram dijatuhi hukuman 10 tahun penjara oleh otoritas Arab Saudi . Hal itu diungkapkan kelompok hak asasi manusia (HAM).

Menurut kelompok hak asasi Prisoners of Conscience Pengadilan Banding membatalkan keputusan awal Pengadilan Kriminal Khusus yang membebaskan Sheikh Saleh al-Taleb, alih-alih memberinya hukuman penjara formal seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (24/8/2022).

Sheikh Saleh al-Taleb awalnya ditangkap pada Agustus 2018. Tidak ada penjelasan resmi atas penahanan pria berusia 48 tahun itu, tetapi kelompok hak asasi manusia mengatakan penangkapannya terjadi setelah dia menyampaikan khotbah tentang kewajiban umat Islam untuk berbicara menentang kejahatan di depan umum.

Saat itu, media Timur Tengah Khaleej melaporkan bahwa dalam ceramahnya, Taleb, yang juga melayani sebagai hakim di Makkah, mencemooh pembauran lelaki dan perempuan yang bukan muhrim dalam konser dan acara hiburan lainnya.

Meskipun tidak ada kritik langsung terhadap keluarga Kerajaan Arab Saudi dalam ceramahnya, kerajaan dalam beberapa bulan terakhir telah melonggarkan hukum tentang kehadiran perempuan di acara-acara publik.

Arab Saudi dikenal secara rutin memenjarakan aktivis, jurnalis, dan penceramah tanpa alasan yang jelas.

Puluhan pengkhotbah dilaporkan telah ditangkap sejak 2017, termasuk beberapa yang menyerukan rekonsiliasi antara negara-negara Teluk ketika Arab Saudi mengatur pengepungan terhadap negara tetangga Qatar.

Banyak dari para ulama itu masih berada di penjara, meski hubungan antar dua negara bertetangga sudah dinormalisasi.

Pekan lalu, pihak berwenang Saudi menghukum mahasiswa doktoral Salma al-Shehab 34 tahun penjara karena tweet yang kritis terhadap pemerintah, yang memicu kemarahan di seluruh dunia.

(*)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut