LONDON, iNewsSerpong.id - Raja Charles III bersama tiga saudara kandungnya akan menjaga peti Ratu Elizabeth II di Westminster Hall, London, Jumat (16/9/2022) malam. Prosesi jaga sambil menundukkan kepala dan membelakangi peti di empat sisi tersebut juga mereka lakukan saat mendiang disemayamkan di katedral Edinburgh, Skotlandia.
Raja Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward bergabung bersama para pengawal kerajaan untuk berdiri selama 15 menit.
Di saat bersamaan ribuan warga datang silih berganti untuk memberikan penghormatan terakhir. Hingga Jumat pagi, antrean memanjang hampir 8 kilometer. Mereka harus menunggu selama 14 jam untuk mencapai hall.
Otoritas bertanggung jawab yakni departemen kebudayaan menyatakan, antrean yang mengular di sepanjang sisi selatan Sungai Thames itu sudah mendekati kapasitas dan harus dihentikan.
"Jika Anda belum berangkat untuk bergabung, harap pertimbangkan untuk menunggu sampai jumlahnya berkurang," bunyi pernyataan.
Para pejabat memperkirakan sekitar 750.000 orang akan memberikan penghormatan secara langsung kepada Ratu Elizabeth II sejak dibaringkan di Westminster Hall pada Rabu hingga menjelang pemakaman kenegaraan pada Senin (19/9/2022) pukul 06.30 waktu setempat.
Sementara itu Raja Charles dan Permaisuri Camilla berkunjung ke Wales pada Jumat sebelum melakukan prosesi jaga yang berlangsung mulai pukul 19.30 waktu setempat.
Wales merupakan negara Britania Raya terakhir yang harus dikunjungi Raja Charles sebelum pemakaman Ratu. Kunjungan ini bagian dari serenomial pengakuan statusnya sebagai raja Britania Raya sekaligus kepala negara. Sebelum Wales, Raja Charles sudah berkunjung ke Skotlandia dan Irlandia Utara.
Selain itu kedatangannya untuk menerima masyarakat setempat yang berkabung atas kepergian Ratu Elizabeth II, pemimpin monarki terlama yang memimpin Inggris yakni 70 tahun.
Selama di Wales Raja dan Permaisuri akan disambut dengan tembakam salvo 21 kali, menghadiri kebaktian di katedral, dan bertemu anggota parlemen. Dia juga akan bertemu dengan perdana menteri Wales dan politisi lainnya.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid