JAKARTA, iNewsSerpong.id – Direktur Utama (Dirut) PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja mengantongi dana segar sebesar Rp8,73 miliar usai melepas 1 juta sahamnya di bank swasta terbesar di Indonesia itu.
Penjualan saham berkode BBCA itu dilaksankan dalam 2 transaksi, masing-masing sebesar 500.000 lembar saham. Untuk transaksi pertama, Jahja mengantongi Rp4,37 miliar, dan di transaksi kedua dia meraup Rp4,36 miliar.
Dengan melakukan transaksi penjualan saham BBCA miliknya, kepemilihan Jahja di BBCA berubah dari 40,81 juta saham menjadi 39,81 juta saham. Saat ini, kepemilikan Jahja di BBCA tercatat sebanyak 0,03 persen dari total kepemilikan saham perseroan.
Dalam keterbukaan informasi, Corporate Secretary BCA, Raymon Yonarto, mengatakann penjualan saham dilakukan Jahja untuk merenovasi rumah dan investasi langsung. Adapun status saham yang dijual Jahja Setiaatmadja bersifat kepemilikan langsung.
Selain Jahja, Direktur BCA Subur Tan juga melepas sebesar 500.000 saham miliknya dengan nilai Rp8.500 per saham. Alhasil Subur memperoleh dana sebanyak Rp4,25 miliar dari divestasi tersebut. Namun tidak disebutkan alasan penjualan saham tersebut.
Nilai kapitalisasi pasar atau market cap BBCA kembali tembus di atas Rp1.000 triliun pada sesi perdagangan kemarin, Jumat (16/9/2022). Capaian ini menjadikan BBCA sebagai emiten dengan market cap tertinggi.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham BBCA kokoh berada di peringkat pertama top market cap dengan capaian Rp1.031 triliun. Jumlah ini mengungguli market cap PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang mencapai Rp675 triliun.
Sementara itu, pada perdagangan kemarin, saham BBCA terpantau merosot 3,43 persen atau dari level tertingginya yakni Rp8.750 menuju ke posisi Rp8.450 per lembar saham. Total saham yang diperdagangkan mencapai 398,2 juta dengan nilai turnover tembus Rp3,4 triliun.
Berdasarkan data RTI, sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (ytd) saham BBCA telah meningkat 15,75 persen. Sementara itu, saham perseroan sudah tumbuh 28,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.(*)
Editor : A.R Bacho