JAKARTA, iNewsSerpong.id - Bersama bala tentara dan pengikutnya, setan senantiasa menakut-nakuti orang beriman. Tujuannya, agar orang beriman tidak berjihad melawan mereka dan menjadi lemah ibadahnya.
Dan, agar orang beriman tidak lagi berdakwah amar ma'ruf (menasehati berbuat kebaikan) dan nahi munkar (mencegah kemungkaran).
Benarlah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala :
اِنَّمَا ذٰلِكُمُ الشَّيْطٰنُ يُخَوِّفُ اَوْلِيَآءَهٗ ۖ فَلَا تَخَا فُوْهُمْ وَخَا فُوْنِ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
"Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman." (QS. Ali 'Imran : 175)
Janganlah Takut pada Setan
Dalam kitab Ighatsatul Lahfan, disebutkan bahwa dalam menjelaskan ayat di atas, semua ahli tafsir (mufasir) mengatakan setan manakut-nakuti hamba Allah dengan semua pengikutnya.
Imam Qatadah, dinukil dalam kitab tersebut mengatakan : "Setan membesarkan diri mereka dalam perasaan orang beriman. Karena itu, Allah berfirman : 'Karena itu janganlah takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar beriman.'
Semakin kuat iman seorang hamba maka rasa takutnya kepada bala tentara setan semakin hilang. Sebaliknya, jika semakin lemah iman maka semakin besar rasa takut kepada setan sehingga mengikuti bujuk (rayu setan).
"Setan selalu menyihir akal sehingga berhasil memperdayai akal, kecuali hamba yang taat kepada Allah. Sudah sangat banyak orang yang disesatkan oleh setan dengan pola pengelabuannya.
Dan alangkah sudah banyak hati yang dihalangi dari kebenaran Islam. Hingga ada orang Islam yang tidak mau menerapkan syariat Islam. Orang banyak yang tidak peduli dengan Islam, Iman, dan Ihsan, akibat pengelabuan ini.
Editor : Syahrir Rasyid