JAKARTA,iNewsSerpong.id – Presiden Joko Widodo hari ini meresmikan operasional Bandar Udara (Bandar) Tebelian Sintang, Kalimantan Barat yang menelan anggaran sebesar Rp518 miliar.
Presiden Joko Widodo pada saat peresmian mengungkapkan Bandara Tebelian selesai dibangun dan bisa dimanfaatkan masyarakat. Bandara ini mampu melayani 75 ribu penumpang per tahun dan menghabiskan anggaran total Rp518 miliar
Bandara ini sangat penting untuk melayani peningkatan kebutuhan transportasi udara bagi masyarakat dan melayani arus pergerakan orang semakin ramai.
“Era kompetisi antar Negara semakin sengit, kita memang harus bergerak lebih cepat. Oleh sebab itu kelancaran konektivitas adalah kunci,” ucap Jokowi Rabu (8/12)
Jokowi menambahkan, IndonesIa harus mampu membuat konektivitas antar propinsi, antar daerah, antar kabupaten semakin mudah dan lancar terjangkau oleh masyarakat. Sehingga sentra-sentra ekonomi yang baru akan tumbuh semakin banyak di berbagai daerah.
Bandara Tebelian ini merupakan bandara kesekian yang diresmikan Jokowi, namun pertanyaan besar, apakah bandara ini akan menampung full kapasitas ataumenambah antrian bandara yang sepi pengunjung.
Beberapa diantaranya yakni Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) diresmikan 28Agustus 2021 dengan biaya pembangunan Rp11,3 Triliun dikelola PT Angkasa Pura I.
Selanjutnya Bandara JB Soedirman Purbalingga diresmikan 3 Juni 2021 menelan biaya Rp350 Miliar dikelola PT Angkasa Pura I.
Bandara berikutnya yang sepi penumpang yakni Bandara Kertajati diresmikan 25 Mei 2018, pengelola PT Angkasa Pura II, menelan biaya pembangunan Rp2,6 Triliun.
Semoga saja pandemi Covid19 segera berlalu,serta pelonggaran kebijakan PPKM diharapkan mampu meningkatkan jumlah penunmpang, jika tidak operator bandara harus mencari cara lain dengan menggandeng investor seperti yang dilakukan Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara.
Dibanda Bandara Kualanamu , PT Angkasa Pura (AP) II menjalin kerjasama dengan GMR Airports Consortium. GMR Airport merupakan perusahaan operator beberapa bandara yang sebagian sahamnya dimiliki oleh perusahaan operator jaringan bandara asal Prancis, Aeroports De Paris (ADP).
Editor : Syahrir Rasyid