get app
inews
Aa Text
Read Next : Kevin Diks Ternyata Punya Darah Malaysia! Pantas Netizen Malaysia Iri Lihat Resmi Jadi WNI

5 Gebrakan Anwar Ibrahim PM Malaysia, Rampingkan Kabinet hingga Tak Ambil Gaji

Selasa, 29 November 2022 | 09:05 WIB
header img
Anwar Ibrahim melakukan beberapa gebrakan begitu dilantik sebagai PM Malaysia (Foto: Departemen Informasi Malaysia via Reuters)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Anwar Ibrahim dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) Malaysia pada Kamis (24/11/2022). Meski belum membentuk kabinet, Anwar sudah membocorkan beberapa rencana kebijakan selama kepemimpinannya.

Di antara kebijakan itu Anwat menyoroti perbaikan ekonomi dan kemiskinan di Malaysia. Namun ada pula yang menarik perhatian yakni terkait gaji dirinya serta para pembantunya di kabinet.

Berikut lima gebrakan Anwar Ibrahim memimpin pemerintahan Malaysia:

1. Atasi Lonjakan Biaya Hidup

Anwar menegaskan akan memfokuskan pemerintahannya untuk membangkitkan perekonomian Malaysia yang terpukul salah satunya dipicu ketidakstabilan politik. Malaysia sudah tiga kali berganti kepala pemerintahan sejak 2020 atau setelah mundurnya Mahathir Mohamad.

"Prioritas saya sekarang adalah mengatasi biaya hidup," ujarnya, beberapa saat setelah dilantik.

Anwar juga akan meninjau ulang kebijakan subsidi yang diterapkan pemerintahan sebelumnya. Tujuannya untuk memastikan subsidi benar-benat tepat sasaran. 

Dia memberi waktu kepada setiap instansi pemerintah selama 2 pekan untuk meninjau implikasi dari pemangkasan subsidi.

Malaysia memberikan beberapa jenis subsidi, antara lain bahan bakar dan minyak goreng. Selain itu ada pula subsidi listrik, gula, dan tepung. 

2. Komitmen Perangi Korupsi

Komitmen memerangi korupsi juga digaungkan Anwar. Dia yakin akan membentuk pemerintahan yang baik dengan komitmen kuat terhadap anti-korupsi. 

Tagline memerangi korupsi ini juga dia pakai selama kampanye dan berhasil menyedot atensi masyarakat. Di bawah pemerintahannya, korupsi tidak akan dibiarkan merajalela di Malaysia. Isu ini kian santer di Malaysia setelah mantan perdana menteri Najib Razak terlibat mega-korupsi 1MDB melibatkan dana ratusan triliun rupiah.

3. Tambah Hari Libur Nasional

Anwar menetapkan Senin (28/11/2022) menjadi hari libur nasional. Sebenarnya Anwar menjanjikan libur nasional pada Senin pekan lalu, namun saat itu Raja Malaysia masih berkutat menentukan perdana menteri akibat kebuntuan politik pasca-pemilu. Rencana mengubahnya menjadi Jumat juga batal terkait alasan pasar.

Sehari pasca-penunjukan dirinya sebagai PM, pasar saham Malaysia melejit sebagai bentuk kepercayaan investor. Anwar tak ingin menyia-nyiakan momentum positif tersebut. 

4. Rampingkan Kabinet

Usul merampingkan kabinet langsung disampaikan Anwar setelah dilantik. Masukan tersebut masih akan dibicarakan lagi di kabinet. 

Pria 75 tahun itu mengklaim susunan kabinetnya akan lebih efisien dibandingkan sebelumnya, yakni dari 31 menjadi hanya 25 posisi. Selain itu dia akan menunjuk dua wakil PM, yakni satu dari koalisi Barisan Nasional dan satu kursi lagi ditujukan untuk kelompok dari Borneo.

5. Tak Ambil Gaji PM dan Pangkas Gaji Menteri

Selain merampingkan kabinet, dia juga akan memangkas gaji menteri. Namun besaran pemangkasan gaji masih dibahas. Anwar meminta para menteri baru untuk menyetujui usulan ini. 

Pemotongan gaji menteri dalam kabinet sebelumnya sudah pernah terjadi yakni pada 2018 di bawah pemerintahan Mahathir Mohamad. Kala itu, gaji menteri yang tergabung dalam kabinet koalisi Pakatan Harapan dipangkas hingga 10 persen dari gaji pokok. Tujuan pemangkasan gaji menteri adalah untuk membantu keuangan negara. 

Anwar juga menegaskan tidak akan menerima gaji sebagai PM Malaysia. Sikapnya itu ditunjukkan sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat yang tengah berjuang meningkatkan biaya hidup. Dia ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat Malaysia dengan tidak melihat ada menteri atau pemimpin yang berorientasi pada saham, kontrak, dan gaji. 

“Saya tidak akan mengambil gaji sebagai Perdana Menteri karena saya malu mengambil gaji 80.000 ringgit (sekitar Rp280 juta) saat ada warga asli desa yang saya kunjungi sulit mendapatkan 400 ringgit (Rp1,4 juta) per bulan," ujarnya.

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut