JAKARTA,iNewsSerpong.id - Mohammad Sulkhi Mubarok atau yang akrab disapa Mas Mubarok merupakan mantan Pegawai Negeri Sipil yang telah mengabdi kurang lebih 14,5 tahun. Ia meninggalkan pekerjaannya karena memilih untuk berbisnis.
Bisnisnya bergerak di bidang kuliner, ia membuat pie salak yang ia beri nama "Paijo Pie Salak Djogja". Namun sebelum mulai membuat produk pie salak ini, pada 2011 ia berjualan kripik pedas viral yang ia dapatkan dari temannya.
Dari jualan keripik viral itu ia mampu mengantongi omzet sampai Rp10 juta — Rp15 juta per hari, bahkan pernah tembus Rp20 juta pada akhir pekan. Namun pada 2016 akhirnya ia tidak melanjutkan usahanya tersebut, karena ia sempat dapat nasihat dari pemuka agama. Soalnya ia memulai usahanya dengan modal meminjam uang atau berhutang.
Selama bekerja sebagai PNS, ia masuk dalam tim perencanaan anggaran. Kerap kali ia dapat cobaan yang bertentangan dengan hatinya. Dengan kondisi itu, ia merasa tidak bisa amanah dengan pekerjaannya dan akhirnya ia menyadari bahwa ia lebih nyaman berwirausaha.
Pie salak lahir ketika dirinya tengah berlibur di Yogyakarta. Kala itu banyak pedagang salak yang berjualan di pinggir jalan, hingga akhirnya ia memutuskan untuk membeli buah tersebut dengan harga Rp3.000/kg, ide pie salak itu muncul karena kebetulan istrinya sangat menyukai cemilan pie.
Akhirnya pie salak diproduksi oleh Mubarok dan istrinya. Tentunya yang namanya memulai sebuah usaha tidak akan terus berjalan mulus. Mereka kala itu mengalami kesulitan karena belum terlalu banyak pesanan yang masuk.
Ia akhirnya berjualan online untuk memperluas jangkauan konsumen. Berkat idenya itu, pienya kian dikenal, ia sampai pernah dihubungi beberapa tim dari televisi swasta untuk diwawancara.
Pie Salak Djogja akhirnya ditunjuk menjadi UKM binaan utama Dinas Koperasi Yogyakarta dan Dinas Perdagangan Yogyakarta. Barang dagangan Mubarok akhirnya menjadi salah satu oleh-oleh khas Yogya yang sering diburu pelanggan.(*)
Editor : A.R Bacho