JAKARTA, iNewsSerpong.id - Sepanjang tahun ini, berbagai stimulus dan kebijakan pemerintah berhasil meningkatkan minat konsumen untuk melakukan transaksi pembelian properti. Bagaimana prospek bisnis properti untuk tahun depan?
"Situasi pasar properti mulai membaik setelah sejumlah stimulus dan kebijakan pemerintah benar-benar digulirkan. Kebijakan pembebasan PPN properti antara 50% hingga 100% yang ditanggung pemerintah. Kemudian Bank Indonesia (BI) juga mengizinkan uang muka 0% lewat relaksasi rasio LTV/FTV," jelas Marine Novita, Country Manager Rumah.com, Kamis (9/12/2021).
Marine menyatakan bahwa kebijakan pemerintah pada sektor properti seperti DP 0% dan relaksasi PPN properti tepat sasaran karena berdasarkan Rumah.com Consumer Sentiment Survey H1 2021 pada awal tahun 2021. Sebanyak 67% responden mengharapkan penurunan uang muka. Sementara sebanyak 85% mengharapkan penurunan suku bunga ketika ditanya seputar suku bunga.
"Stimulus pemerintah berhasil membuat pasar properti pulih sepanjang tahun 2021, ditandai dengan kenaikan harga properti pada kuartal kedua dan ketiga serta kenaikan pencarian properti secara tahunan," jelas Marine.
Prospek bisnis properti 2022 (Foto : iNews)
Menurut Marine pada tahun 2022 mendatang, daya beli masyarakat kelihatan belum akan pulih sepenuhnya sehingga kondisi pasar masih tetap bergantung kepada kebijakan pemerintah atas insentif pajak dan suku bunga KPR maupun KPA (kredit pemilikan apartemen).
“Pengembang bisa berstrategi untuk meningkatkan penjualan dengan berfokus pada ketersediaan sarana publik di sekitar hunian serta berbagai fitur ramah lingkungan pada hunian yang mereka tawarkan kepada konsumen,” jelasnya.
Editor : Syahrir Rasyid