HIKMAH JUMAT : Sya’ban Telah Tiba
Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma dan Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina
BULAN Sya’ban 1444 H telah tiba. Hari ini kita berada pada Jumat pertama tepatnya tanggal 3 Sya’ban 1444 H. Kehadiran bulan Sya’ban menjadi pertanda bahwa bulan yang mulia, yaitu Ramadhan sebentar lagi juga akan tiba.
Tinggal hitungan hari saja, bulan Ramadhan 1444 H akan segera tiba. Oleh karenanya, umat Islam dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya di bulan Sya’ban ini dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Terdapat beberapa hal yang sangat dianjurkan untuk dapat kita lakukan di bulan Sya’ban ini.
Yang pertama adalah memperbanyak do’a yang berisikan permohonan agar Allah SWT memberikan kesehatan lahir dan batin serta kesempatan kepada kita untuk dapat berjumpa dan beribadah di bulan Ramadhan.
Do’a yang paling populer di tengah-tengah umat Islam adalah: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah (usia) kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad).
Sebagian ulama menyatakan bahwa hadits terkait do’a di atas statusnya dhaif (lemah). Namun demikian, karena isi do’anya tidak bertentangan secara aqidah, maka do’a tersebut boleh saja diamalkan.
Do’a lain yang dapat diamalkan pada bulan Sya’ban adalah do’a yang bersumber dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi. Do’a tersebut adalah: “Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam. Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah."
Berdasarkan do’a di atas, maka di bulan Sya’ban ini kita diajarkan untuk bermohon kepada Allah agar diberikan keberkahan (bertambahnya kebaikan), kekuatan iman, keselamatan dan kekuatan Islam.
Dengan kondisi lahir batin yang sehat dan selamat, maka akan mempermudah seorang hamba untuk beribadah dengan sebaik-baiknya di bulan Ramadhan. Demikian pula dengan adanya kekuatan iman, maka setiap ibadah yang dilakukan seorang hamba akan berbuah pahala.

Sementara itu, kekuatan Islam akan menyebabkan seorang hamba memiliki energi dan bersemangat untuk melakukan berbagai amal shalih. Kekuatan Islam merupakan nikmat yang sangat besar yang bersanding dengan nikmat iman sebagai modal utama dalam beribadah.
Selain memperbanyak do’a, hal kedua yang dianjurkan banyak diamalkan di bulan Sya’ban adalah memperbanyak puasa sunnah. Hal ini dijelaskan oleh Ibunda Siti Aisyah RA bahwa jika bulan Sya’ban datang, maka Baginda Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunnah hampir sebulan penuh.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dijelaskan bahwa: “Belum pernah Nabi SAW berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Syaban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.”
Kebiasaan Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban dapat dimaknai sebagai “latihan” fisik maupun psikis menjelang pelaksanaan puasa wajib di bulan suci Ramadhan. Puasa wajib di siang hari yang dilakukan secara terus menerus selama sebulan penuh, tentu memerlukan persiapan yang baik agar fisik dan psikis kita siap untuk menjalankannya.
Selain mempersiapkan diri dengan memperbanyak do’a dan puasa sunnah di bulan Sya’ban, hal lain yang sebaiknya dilakukan adalah dengan memperbanyak membaca (tadarus) Al-Qur’an serta mengeluarkan zakat. Kedua amalan ini menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah SAW selain puasa sunnah di bulan Sya’ban.
Kebiasaan para sahabat di atas dapat dilihat pada sebuah atsar yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Rajab al-Hambali dari Anas bin Malik yang menceritakan bahwa: “Kaum muslim ketika telah memasuki bulan Sya’ban, mereka mengambil mushaf-mushafnya kemudian membacanya. Mereka juga mengeluarkan zakat hartanya agar dapat membantu menguatkan orang fakir dan miskin untuk turut serta menunaikan puasa di bulan Ramadhan.”
Berdasarkan uraian di atas, maka dengan tibanya bulan Sya’ban dapat dijadikan sebagai momentum bagi umat Islam untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan. Tidak berlebihan rasanya jika bulan Sya’ban kita sebut sebagai bulan try out.
Bulan Ramadhan adalah bulan dimana kaum muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih. Untuk dapat melakukannya dengan ringan dan istiqamah, maka diperlukan try out (latihan) pada bulan-bulan sebelumnya.
Jika kita lihat amalan yang banyak dilakukan oleh umat Islam pada bulan Ramadhan adalah puasa, shalat, zakat dan bersedekah, memperbanyak do’a serta tadarus. Keseluruhan amalan tersebut sejatinya sudah dilakukan latihan pada bulan Rajab dan dilanjutkan pada bulan Sya’ban ini.
Rajab adalah bulan shalat, maka pada bulan Rajab umat Islam diingatkan kembali untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas maupun kuantitas shalatnya. Sementara itu, pada bulan Sya’ban ini umat Islam dianjurkan memperbanyak do’a, puasa sunnah, membayar zakat, hingga tadarus.

Sebagaimana pendapat Abu Bakar al-Balkhi bahwa bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman, dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman.
Oleh karenanya dengan melakukan berbagai amal shalih di bulan Sya’ban ini, laksana kita sedang menyirami benih tanaman ibadah yang sudah kita semai di bulan Rajab.
Bagaimana kita akan memanen hasil tanaman berupa pahala yang berlimpah di bulan Ramadhan, jika kita tidak pernah menanam benih di bulan Rajab dan tidak pernah menyiraminya di bulan Sya’ban?
Oleh karena itu, dengan telah tibanya bulan Sya’ban ini mari kita tingkatkan ghirah kita dalam beribadah. Jangan sampai kita termasuk ke dalam orang yang lalai, dan pada akhirnya kita termasuk orang yang merugi.
Ibadah di bulan Ramadhan memang tidaklah mudah. Banyak umat Islam yang gagal dalam menjalani ujian di bulan Ramadhan sehingga tidak berhak menyandang gelar taqwa.
Sekali lagi, dengan telah tibanya bulan Sya’ban, itu artinya tinggal dalam hitungan hari saja Ramadhan juga akan segera tiba. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada guna melatih diri dan membiasakan melakukan amal shalih, agar kita memiliki kesempatan yang luas untuk mendulang pahala di bulan Ramadhan.
Semoga Allah memberikan keberkahan, kesehatan, kekuatan iman, keamanan, kekuatan Islam, dan memberikan kesempatan kepada kita untuk berjumpa serta merasakan indahnya bulan suci Ramadhan 1444 H yang akan datang.

Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid