JAKARTA, iNewsSerpong.id - Universitas Harvard mencari dosen bahasa Indonesia. Kampus kenamaan dunia yang berbasis di Cambridge, Massachussets, Amerika Serikat, itu berupaya meningkatkan studi soal Asia Tenggara, termasuk bahasa dan budayanya.
Dikutip dari laman resmi perekrutan Universitas Harvard, Departemen Studi Asia Selatan membuka peluang bagi pengajar bahasa Indonesia yang akan mulai bekerja paling cepat pada 1 Juli mendatang."Pembimbing bertanggung jawab untuk mengajar lima (kali) kursus bahasa Indonesia setiap tahun. Pelamar harus siap memberikan pengajaran bahasa di semua tingkatan serta mengoordinasikan pengajaran bahasa Indonesia secara urut," bunyi pernyataan di laman resmi.Pengajar akan bertugas mulaui 1 Juli 2023 atau 1 Januari 2024 dengan masa kontrak selama 3 tahun, demikian penjelasan di laman tersebut. Waktu tersebut bisa diperpanjang sampai 5 tahun atau maksimal 8 tahun, bergantung pada kinerja dan kebijakan pimpinan departemen.
Syarat bagi pengajar adalah, penutur asing atau bukan yang fasih berbahasa Indonesia. Menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengajar bahasa Indonesia di semua level.
Universitas Harvard juga memberikan syarat tambahan, yakni pernah mengikuti pelatihan bahasa, sastra, serta budaya Indonesia, atau lulusan di bidang lain yang terkait dengan studi di Indonesia atau Asia Tenggara.
Peminat diberi waktu untuk mendaftar secara online paling lambat 14 April 2023.
Selain bahasa Indonesia, Universitas Harvard juga mencari pengajar bahasa Tagalog dan Thailand. Tagalog merupakan bahasa yang digunakan di Filipina.
Profesor Bahasa dan Peradaban Asia Timur yang juga Direktur Pusat Asia Universitas Harvard James Robson mengatakan, departemennya telah berusaha memperluas pendidikan tentang Asia Tenggara di kampusnya selama lebih dari 2 tahun tterakhir (*)