get app
inews
Aa Text
Read Next : Luar Biasa, Teknologi AI DeepSeek Ditanamkan pada Mobil Listrik China

HIKMAH JUMAT : Anak, Antara Nikmat dan Ujian

Jum'at, 12 Mei 2023 | 05:42 WIB
header img
Anak adalah amanah, perhiasan sekaligus kebanggaan bagi kedua orang tua dan keluarganya. (Foto : Ist)

Dengan berbekal karakter-karakter mulia, anak tersebut terus tumbuh dan dewasa dengan membawa karakter mulianya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, menjadi tidak berlebihan jika kelak, anak tersebut tumbuh menjadi pemimpin bagi orang bertakwa.   

Anak Sebagai Perhiasan Dunia

Tipikal yang kedua ini anak diposisikan sebagai perhiasan atau laksana harta kekayaan di dunia yang dimiliki orang tua. Layaknya perhiasan atau harta kekayaan, maka orang tua akan berusaha untuk memelihara, menjaga, merawat, bahkan menyayanginya.

Namun demikian, Allah SWT memperingatkan orang tua yang menganggap anaknya sebagai perhiasan agar tidak lupa dan berlebihan dalam memberikan perhatian, sehingga lupa terhadap amalan lain yang lebih utama dari harta dan perhiasan dunia. Firman Allah SWT yang artinya:

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (QS. Al-Kahfi [18]: 46).

Rasa cinta orang tua terhadap anak-anaknya juga perhiasan dunia lainnya adalah sunatullah yang tidak bisa dipungkiri. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran [3] ayat 14 yang artinya:

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”  

Namun, rasa cinta yang berlebihan dari orang tua kepada anaknya dikhawatirkan justru merusak masa depan anak itu sendiri. Anak tidak tumbuh dan dewasa sebagaimana yang diharapkan, justru semakin besar anak tersebut malah semakin durhaka.

Allah SWT memperingatkan agar para orang tua tidak lalai kepada Allah disebabkan sibuk memperhatikan anaknya, melalui firman-Nya yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Munafiqun [63]: 9).


Layaknya perhiasan atau harta kekayaan, maka orang tua akan berusaha untuk memelihara, menjaga, merawat, bahkan menyayanginya. (Foto : Ist)

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut