Dengan Intelligence Building Management System (IBMS), penggunaan air dan listrik (ecogreen) di Terminal 3 dapat dikendalikan. Misalnya, menghasilkan air bersih dari hujan, mendaur ulang air untuk menghasilkan air toilet dari air toilet bekas, serta adanya kontrol teknologi iluminasi untuk menerangi terminal yang disesuaikan dengan cuaca di sekitar terminal.
3. Layanan
Terminal 1 memiliki 3 subterminal, yakni A, B, dan C. Saat ini terdapat 7 gate (gerbang) di Terminal 1A dan 7 gate di Terminal 1B. Terminal 1 melayani seluruh penerbangan domestik, kecuali penerbangan yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia.
Maskapai yang dilayani antara lain Airfast Indonesiaa, Indonesia AirAsia, NAM Air, Sriwijaya Air, Super Air Jet.
Sama seperti Terminal 1, Terminal 2 juga mempunyai 3 subterminal, yaitu D, E, dan F. Kini Terminal 2 melayani penerbangan domestik di Terminal 2 Domestik (2D dan 2E) dan penerbangan internasional di Terminal 2 Internasional (2F), dengan total 21 gate.
Maskapai yang dilayani adalah Batik Air dan Lion Air untuk penerbangan domestik, sedangkan penerbangan internasional yang dilayani adalah Indonesia AirAsia, Batik Air, Batik Air Malaysia, Lion Air, Thai Lion Air, JetStar, Scoot, Cebu Pacific.
Terminal 3 memiliki 38 gate, yakni gate 1-10 yang diperuntukkan bagi penerbangan internasional dan gate 11-28 untuk penerbangan domestik.
Terminal 3 melayani penerbangan domestik milik maskapai Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, dan Transnusa.
Sedangkan untuk penerbangan internasional, maskapai yang dilayani di Terminal 3 adalah Garuda Indonesia, Citilink, Indonesia Air Asia, dan seluruh maskapai asing.
4. Kapasitas
Terminal 1 memiliki kapasitas untuk menangani 9 juta penumpang per tahun. Dalam rencana baru, Terminal 1 akan memiliki kapasitas meningkat menjadi 18 juta penumpang per tahun.
Saat ini Terminal 2 memiliki kapasitas sebesar 9 juta penumpang per tahun dan akan dikembangkan menjadi 19 juta penumpang per tahun. Sementara itu, Terminal 3 dirancang untuk kapasitas total 25 juta penumpang per tahun.
(*)