JAKARTA, iNewsSerpong.id - Puasa Muharram merupakan sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan. Tak sedikit Muslim yang ber-niat melaksanakan Puasa Muharram sekaligus Puasa Senin Kamis karena ada keutamaannya.
Puasa sunnah di bulan-bulan haram seperti Puasa Muharram memang paling utama dikerjakan pada 10 hari pertama seperti halnya Puasa Dzulhijjah.
Karena itu di 10 hari pertama Bulan Muharram dianjurkan untuk banyak mengerjakan amalan ibadah. Salah satunya mengerjakan puasa sunnah.
Bolehkah 2 Niat Dalam 1 Puasa
Ustaz Hanif Luthfi Lc dalam bukunya berjudul "Amalan Ibadah Bulan Dzulhijjah terbitan Rumah Fiqih Publishing menjelaskan, puasa sunnah bisa digabung bersamaan dengan puasa sunnah lainnya ketika bersamaan dalam satu hari.
Imam An-Nawawi berkata di Al-Majmu‘, "Ini yang disebutkan secara mutlak oleh ulama Syafi’iyyah. Semestinya disyaratkan ta’yin (penyebutan nama puasa di niat) dalam puasa rawatib seperti puasa ‘Arafah, puasa Asyura, puasa bidh (13,14, 15 setiap bulan Hijriyah), dan puasa enam hari Syawwal seperti ta’yin dalam shalat rawatib". Jawabnya, puasa pada hari-hari tersebut sudah diatur berdasarkan waktunya. Tetapi kalau seseorang berniat puasa lain di waktu-waktu tersebut, maka ia telah mendapat keutamaan sunah puasa rawatib tersebut.
Niat Puasa Muharram Sekaligus Puasa Senin Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ (يَوْمَ الْخَمِيْسِ) وَشَهْرِمُحَرَّمَ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini (yaumil khamis) wa syahri Muharam Sunnatan Lillaahi Ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa pada hari Senin (hari Kamis: jika kebetulan hari Kamis) dan puasa bulan Muharram, sunah karena Allah Ta’aala.
Keutamaan Puasa Muharram
Keutamaan puasa Muharram sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan. Hal ini disebutkan dalam hadits.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda :
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim).
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadits ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah".
Ustaz Muhammad Ajib MA dari rumah Fiqih Indonesia menjelaskan, puasa di bulan haram salah satunya Muharram sangat disunnahkan untuk dikerjakan.
Jumhur ulama dari tiga madzhab yakni Hanafi, Maliki dan Hambali juga sepakat dengan kesunnahan puasa Muharram.
Dia menjelaskan, Imam An Nawawi, para ulama Syafi'iyah berkata di antara puasa yang mustahab yang dianjurkan yaitu puasa di bulan-bulan haram yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Dari empat bulan itu yang paling afdhal atau utama yaitu puasa di Bulan Muharram. Syeikh Nawawi Al Bantani dalam kitabnya Nihayatuz Zain mengatakan, puasa sunnah yang levelnya tinggi atau dianjurkan di antaranya puasa Arafah dan puasa-puasa di Bulan Haram.
"Di Bulan Muharram itu diperbanyak puasa sunnah. boleh dilakukan kapan pun tanggal 1 , 2 atau tengah2 bulan. Puasa Muharam bukan hanya tanggal 9-10 saja. Selain kedua tanggal itu juga sangat dianjurkan. Misalnya tanggal 1 Muharram yang merupakan penanda tahun baru Islam," katanya.
Keutamaan lain Puasa Muharram yakni pahalnya dilipatgandakan. Disebutkan dalam hadits juga sehari di Bulan Muharram pahalanya sama dengan puasa 30 hari.
Al Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan, "Diriwayatkan dari Hafshah, dari Nabi Shollallahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa di akhir bulan Dzulhijjah dan di awal bulan Muharram, maka Allah akan menjadikannya penebus dosanya selama 50 tahun. Dan puasa satu hari di bulan Muharram sama dengan puasa 30 hari".
Kata Ibnu Abbas, waktu Nabi SAW hijrah mendapati orang-orang Yahudi berpuasa di tanggal 10 Asyura. Orang Yahudi ditanya, kenapa kalian puasa tanggal 10 Asyura. Mereka menjawab ini adalah hari di mana Allah menyelamatkan Nabi Musa as dari Fir'aun. Kami berpuasa memperingati peristiwa itu.
Demikian ulasan Bacaan Niat Puasa Muharram Sekaligus Puasa Senin-Kamis, hukum dan keutamaannya.
Wallahu A'lam
(*)
Editor : Syahrir Rasyid