BEIJING, iNewsSerpong.id - Mitos seputar pesawat jet tempur J-20, salah satu teka-teki terbesar dalam ketegangan perbatasan antara India danChina di tahun 1962, adalah pertanyaan mengapa India tidak menggunakan kekuatan udaranya dalam melawan tentara China di perbatasan Himalaya.
Seandainya Angkatan Udara India digunakan, hasil perang perbatasan bisa berbeda.
Hal ini bukan hanya karena Angkatan Udara China masih dalam tahap awal di era 1960-an, tetapi juga karena kesulitan teknis yang dihadapi mereka dalam beroperasi dari dataran tinggi Tibet.
Kondisi sekarang telah berubah. Angkatan Udara China maupun Angkatan Udara India telah tumbuh secara eksponensial.
Namun kesulitan yang melekat pada Angkatan Udara China dalam beroperasi di Tibet masih sama. Dalam hal ini, Angkatan Udara India memiliki keunggulan dibandingkan China yang tidak dapat diabaikan oleh mesin propaganda Beijing.
Garis Kendali Aktual (LAC) di mana kemungkinan terjadinya konfrontasi antara angkatan bersenjata kedua negara di masa mendatang, terletak jauh dari lapangan terbang di daratan China.
Untuk menjalankan upaya perang, Angkatan Udara China harus beroperasi dari lapangan terbang di dataran tinggi Tibet. Di sini, mereka akan menghadapi kelemahan teknologi karena tidak dapat lepas landas dengan muatan penuh.
Mengutip dari India Bloom, Selasa (17/10/2023), pesawat tempur China yang lepas landas dari lapangan terbang di Tibet tidak dapat membawa persenjataan lengkap, dan tangki bahan bakarnya juga tidak bisa terisi penuh.Sebaliknya, India memiliki serangkaian lapangan terbang yang mendekati ketinggian permukaan laut dekat LAC, yaitu di Assam, Benggala utara, dan bagian barat negara.
Editor : Syahrir Rasyid