JAKARTA, iNewsSerpong.id - LinkedIn merilis data menarik. Usai hengkang, karyawan Apple rupanya memilih untuk bekerja pada Google.
Sebagaimana dikutip dari Hindustan Times, data tersebut diolah dengan cara meneliti jejak karier orang-orang yang saat ini bekerja di perusahaan teknologi ternama seperti Google, Amazon, Apple, Meta, Microsoft, IBM, Tesla, Oracle, Netflix, Nvidia, Salesforce, Adobe, Intel, dan Uber.
Dari situ ternyata ada kesamaan di mana rata-rata seluruh karyawan yang bekerja di berbagai perusahaan teknologi ternama itu ternyata hanya berkutat di situ-situ saja. Jadi mereka hanya berpindah-pindah dari satu perusahaan teknologi ke perusahaan teknologi lainnya.
"Situasi seperti ini menunjukkan setiap perusahaan teknologi sangat bersaing merekrut tenaga ahli terbaik yang tersedia," ujar Linkedin.
Hanya saja ada satu pola khusus, di mana orang-orang yang pernah bekerja di Apple lebih memilih pergi ke Google ketimbang tempat lainnya.
"Kondisi itu disambut Google yang memang sangat aktif menampung orang-orang yang pernah bekerja di Apple," sebut Hindustan Times.
Dari penelitian juga diketahui ternyata Meta adalah perusahaan yang paling rajin membajak calon tenaga kerja. Perusahaan malah dinobatkan sebagai King of the Headhunters oleh Linkedin karena sering mengajak tenaga ahli dari tempat lain untuk bergabung dengan mereka.
Apple justru berbeda karena menurut Linkedin lebih banyak mengembangkan bakat-bakat yang ada di dalam perusahaan mereka ketimbang mencari tenaga-tenaga ahli yang mereka perlukan.
Hanya saja Apple justru pernah memiliki jalinan khusus dengan Intel. Banyak mantan karyawan Intel yang justru bekerja di Apple. Hal itu terjadi karena Apple dan Intel pernah melakukan kerja sama di bidang teknologi.
Jadi tidak heran jika saat ini banyak karyawan Apple yang dulunya pernah bekerja di Intel. Hanya saja kerja sama itu sudah berakhir di 2021.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid