JAKARTA, iNewsSerpong.id – Fenomena cuaca panas di wilayah Pulau Jawa dalam beberapa hari terakhir dikeluhkan masyarakat. Terkait kondisi itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan.
Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, meskipun secara umum wilayah Jawa sudah memasuki musim hujan, namun kondisi hujan belum merata dan memiliki durasi yang bervariasi.
Kepada MNC Portal, Senin (18/12/2023), Guswanto mengatakan, Fenomena ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer, di mana aktivitas fenomena atmosfer berpengaruh pada peningkatan curah hujan yang lebih terkonsentrasi di wilayah Jawa tengah dan timur. Di wilayah Jawa bagian barat, dampaknya tidak terlalu signifikan.
Guswanto menjelaskan bahwa pola tekanan rendah menyebabkan belokan dan perlambatan angin, memicu pertumbuhan awan hujan terutama di wilayah tengah dan timur.
Selain itu, di wilayah barat Pulau Jawa, pola subsiden dari fenomena gelombang atmosfer juga mempengaruhi cuaca. Akibatnya, cuaca cenderung cerah-berawan dengan hujan yang belum terlalu signifikan.
Dilihat dari Citra Satelit menunjukkan bahwa beberapa hari terakhir wilayah Jawa atau Indonesia bagian selatan tidak memiliki tutupan awan, sehingga sinar matahari langsung mencapai permukaan bumi.
Tidak hanya itu, fenomena El Nino juga berperan dalam kondisi cuaca di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa saat ini. Analisis kondisi iklim global menunjukkan bahwa El Nino Moderat sedang berlangsung, dengan nilai NINO 3.4 sebesar +1.70 dan nilai SOI sebesar -6.0. Nilai DMI sebesar +1.21 juga menunjukkan Dipole Mode Positif.
Guswanto mengatakan, kondisi El Nino Moderate dan Dipole Mode Positif, menunjukkan potensi curah hujan rendah untuk wilayah Indonesia. "Fenomena El Nino Moderat diprediksi berlangsung hingga Februari-Maret 2024, sehingga kondisi ini akan mempengaruhi cuaca (hujan dan suhu) di Indonesia," pungkasnya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Senin, 18 Desember 2023 - 10:08 WIB oleh Binti Mufarida dengan judul "Cuaca di Pulau Jawa Terasa Panas, Begini Penjelasan BMKG".
Editor : A.R Bacho