Pembagian dividen tersebut memberikan sentimen positif untuk saham BBNI. Gerak saham BBNI selalu berakhir di zona hijau dengan kenaikan total hingga 1,2 persen dari harga penutupan pada saat RUPST.
Setelah mencatat kenaikan laba bersih sebesar 14,2 persen di 2023 dan pembagian dividen sebesar 50 persen dari laba bersih, BBNI menargetkan kinerja positif juga untuk tahun ini.
Manajemen menargetkan pertumbuhan kredit di 2024 mencapai sembilan hingga 11 persen, dengan Net Interest Margin (NIM) setidaknya 4,5 persen dan cost of credit kurang dari 1,4 persen.
Konsensus analis Bloomberg memproyeksikan laba bersih BBNI di tahun 2024 sebesar Rp 23,7 triliun, menunjukkan pertumbuhan bottom-line sebesar 13,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Konsensus analis menyetujui rekomendasi beli saham BBNI dengan target harga setidaknya Rp6.500 per saham.
Dalam jangka panjang, BBNI juga menargetkan rasio pengembalian terhadap modal (ROAE) perseroan mencapai 20% di tahun 2028. Pada tahun 2023, rasio ROAE BBNI sudah mencapai 15 persen, melampaui capaian sebelum pandemi di 14 persen pada 2019. (*)
Editor : Syahrir Rasyid