JAKARTA, iNewsSerpong.id – Jangan mudah terpengaruh bujuk rayuk influenser yang menawarkan produk investasi.Hanye berbekal kekayaan semu alias flexing masyarakat sudah tergiur.
Untuk itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Satgas Waspada Investasi menghimbau masyarakat untuk tidak mudah termakan rayuan influenser untuk ikut berinvestasi seperti binary option dan robot trading forex.
Ketua Satgas Waspada Investasi, Tongam L Tobing mengatakan pihak OJK tidak pernah mengeluarkan sejumlah izin investasi bodong misalnya binary option dan robot trading forex.
Ia memperingatkan para influencer atau tokoh yang berpengaruh di media sosial, untuk tidak sembarang dalam menawarkan iklan di media sosial.
“Jadi masyarakat masih percaya dengan investasi bodong dimana mereka banyak gunakan Tokoh-tokoh, influencer, selebritis, yang memiliki ratusan juta followers atau artis dan tanpa mereka pikir panjang dan diikuti dan perlunya edukasi yang cukup masif,” kata Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing, dalam program Power Breakfast IDX CHANNEL, Jumat (18/2/2022).
Tongam L Tobing menyampaikan salah satunya adalah binomo menegaskan binary option Binomo bukan trading investasi melainkan perjudian. Masyarakat diminta waspada untuk memastikan terlebih dahulu dua hal yaitu legalitas dan rasionalitas.
“Misalnya yang lagi ramai kasus kemarin influencer dengan binomo mereka termakan dengan perdagangan investasi binomo ini bukan investasi yang pasti ini mirip juga gak ada yang diperdagangkan yang ada ini tindak pidana ,” urainya.
Adapun faktor lain Kenapa masih terjadi adanya investasi bodong Binomo ini, karena maysarakat masih cenderung percaya dengan iming-iming dan termakan oleh jasa influencer atau seebritis yang mengiklankan investasi bodong tersebut.
“Sifatnya hanya untung-untungan. Menang atau kalah dalam menebak harga suatu komoditi dan naik atau turunnya dalam periode tertentu, yang bisa merugikan masyarakat dengan testimoni-tersimoni,” ujarnya.
Dengan begitu, salah satu influencer mengedepankan strategi yang ditawarkan mulai dari memamerkan sejumlah harta kekayaan mobil, handphone dan sejumlah testimoni dari hasil dari investasi yang tidak jelas dan ilegal.
“Jadi jangan termakan dengan rayuan influncer. Sebenarnya kita ingin membangun awarness, jangan sampai masyarakat bisa rugi harusnya kegiatan kegiatan sebelumnya jadi pengalaman berharga dan terjebak di lubang yang sama. Pemahaman harus disebar luaskan dengan tujuan invest harus hati-hati dan ini akan kami galakan terus,” tutupnya.(*)
Editor : A.R Bacho