get app
inews
Aa Text
Read Next : Siap Dilucurkan Hyundai 5 Ioniq Facelif, Simak Perbedaan dengan yang Lama

TKDN Hyundai Ioniq 5 Tembus 60 Persen, Berkat Pabrik Baterai di Indonesia  

Jum'at, 31 Mei 2024 | 16:00 WIB
header img
Berkat babrik baterai di Indonesia, TKDN Hyundai Ioniq 5 tembus 60 persen (Foto: Hyundai)

JAKARTA, iNews.id - Dijadwalkan pabrik baterai PT Hyundai LG Indonesia (HLI) mulai beroperasi pada Juni 2024. Pabrik ini menyuplai kebutuhan mobil listrik Hyundai Ioniq 5 yang dirakit di Cikarang, Jawa Barat.

Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Franciscus Soerjopranoto, menyatakan siap memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 60 persen, mengingat pabrik baterai akan segera beroperasi.

Saat ini, Hyundai Ioniq 5 adalah satu-satunya model yang dirakit secara lokal. Pabrik baterai tersebut diklaim mampu menyuplai 150.000 unit mobil listrik per tahun, yang akan meningkatkan nilai TKDN dan mempercepat masa tunggu atau inden.

Penuhi Keinginan Pemerintah

"Saat ini, Ioniq 5 memiliki konten lokal sebesar 40 persen. Dengan adanya pabrik baterai, kami pastikan TKDN sudah memenuhi keinginan pemerintah, yaitu 60 persen," ujar Frans kepada wartawan di PIK 2, Tangerang, Banten, Jumat (24/5/2024).

Pemerintah menargetkan produsen kendaraan listrik meningkatkan nilai TKDN dari 40 persen menjadi 60 persen pada akhir 2024. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan melakukan perakitan atau produksi baterai di Indonesia.

"Kami adalah APM (Agen Pemegang Merek) pertama yang bisa mencapai regulasi yang ditetapkan pemerintah dalam hal konten lokal, meskipun target ini dimundurkan menjadi tahun 2027," tambah Frans.

Hyundai siap mengoperasikan pabrik baterainya untuk memenuhi regulasi pemerintah. Pabrik ini adalah hasil kerja sama dengan LG Energy Solution dan dijadwalkan mulai produksi pada kuartal ketiga 2024.

Dengan adanya pabrik baterai di Indonesia, Frans mengisyaratkan bahwa harga mobil listrik Hyundai bisa lebih terjangkau jika permintaan meningkat. Ia memastikan pihaknya akan terus melakukan studi untuk menentukan harga terbaik bagi mobil listrik mereka.

"Mengenai harga, apakah akan naik atau turun, itu tergantung pada supply and demand. Kami akan selalu melakukan studi. Saya tidak bisa memastikan apakah harga akan naik atau turun. Yang pasti, kami akan selalu melakukan studi," ujarnya. (*)

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut