get app
inews
Aa Text
Read Next : HIKMAH JUMAT : Fungsi Strategis Rumah dalam Islam  

HIKMAH JUMAT : Beserta Kesulitan ada Kemudahan

Jum'at, 26 Juli 2024 | 05:23 WIB
header img
Tulisan motivasi dibelakang mobil. Setiap kesulitan yang kita hadapi dalam kehidupan ini, pasti Allah sertakan kemudahan bersama kesulitan tersebut. (Foto: Ist)

PENULIS : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang

HAMPIR SETIAP hari belakangan ini, saya diperlihatkan oleh Allah sebuah tulisan yang terdapat di bagian belakang mobil yang membuat saya berpikir untuk merenunginya. Saya berkeyakinan bahwa tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini, semuanya sudah Allah atur dengan baik.

Apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan, seluruhnya adalah skenario Allah yang penuh makna, bagi siapa saja yang mau dan mampu memaknainya. Begitu pula dengan apa yang saya lihat hampir setiap hari di beberapa pekan belakangan ini.

Cukup lama saya merenungi kejadian ini. Saya berusaha untuk menangkap seluruh makna yang mungkin terdapat di balik apa yang saya lihat tersebut. Sampai akhirnya, saya berkesimpulan dan memberanikan diri untuk menulisnya menjadi artikel Hikmah Jum’at untuk pekan ini.

Tulisan Belakang Mobil

Tulisan di bagian belakang mobil itu adalah firman Allah Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Insyirah ayat 6 yang berbunyi: “Inna ma’al-‘usri yusra” yang artinya: “Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan."

Bagi sebagian orang, mungkin tulisan itu dianggap biasa-biasa saja bahkan tidak ada maknanya. Tapi bagi kita yang memahami bahwa seluruh peristiwa yang kita alami adalah skenario dari Allah yang mengandung banyak hikmah, tentu akan berbeda memaknainya.

Saya mencoba memaknai peristiwa dan tulisan tersebut dengan keyakinan bahwa Allah sedang mempersiapkan sekaligus memotivasi diri saya. Seolah-olah Allah sedang berpesan bahwa jika kamu menemui kesulitan, maka yakinlah di balik kesulitan itu pasti ada kemudahan.

Tulisan ayat itu melintas dan saya lihat berulang-ulang dalam beberapa hari di berbagai mobil itu, saya maknai bahwa Allah sedang menguatkan keyakinan saya akan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Makna yang mendalam, yang terkadang kita lupakan saat mengalami kesulitan.

Ayat itu memang sudah sangat populer. Jangankan orang dewasa, bahkan anak-anak usia Taman Kanak-kanak saja sudah hafal dengan ayat tersebut. Namun, hafal tidaklah sama dengan paham. Bahkan paham pun belum tentu yakin dengan makna yang terkandung dari ayat tersebut.


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
 

Untuk itu, jika kita baca lebih lengkap lagi di surat Al-Insyirah, sejatinya kalimat tersebut diulang dua kali oleh Allah SWT secara berturut-turut. “Fa inna ma’al-usri yusra. Inna ma’al-‘usri yusra.” (QS. Al-Insyirah [94]: 5-6).

Jika kedua ayat pada surat Al-Insyirah di atas diterjemahkan, kita dapat mengetahui bahwa Allah Ta’ala berfirman: “Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.”

Untuk memahami lebih jauh terkait makna yang terkandung dalam kedua ayat tersebut, maka saya mencoba membaca berbagai tafsirnya, kemudian membandingkannya. Penafsiran dari kedua ayat tersebut yang disampaikan oleh para mufasir sungguh luar biasa.

Dalam tafsir Al Muharrar Al Wajiz karya Ibn ‘Athiyyah disampaikan bahwa kedua ayat ini adalah jaminan langsung dari Sang Penguasa Jagat Raya, Allah Ta’ala, bahwa di setiap kesulitan yang kita hadapi dalam kehidupan ini, pasti Allah sertakan kemudahan bersama kesulitan tersebut.

Kedua ayat ini merupakan motivasi yang Allah berikan kepada Baginda Rasulullah SAW tatkala menjumpai berbagai kesulitan di dalam dakwahnya. Baginda Rasulullah SAW diminta untuk tetap optimis karena betapa pun besarnya kesulitan yang dihadapi, namun pada akhirnya Allah Ta’ala memberikan kemudahan.

Sementara itu, Prof. Dr. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbahnya menjelaskan lebih detail lagi. Penulisan kata “al-usr” pada ayat ke-5 dan ke-6 ditulis menggunakan kata definit dengan menggunakan huruf alif dan lam di awalnya.

Hal ini menunjukkan bahwa kesulitan yang Allah sebutkan dalam ayat ke-5 adalah sama dengan kesulitan yang Allah sebutkan dalam ayat ke-6. Berbeda dengan kata ”yusra”, yang tidak menggunakan huruf alif dan lam. Dengan demikian maka kata “yusra” bukan kata definit.

Kata “yusra” pada ayat ke-5 mengandung makna yang berbeda dengan kata “yusra” pada ayat ke-6. Dengan kata lain, bahwa satu kesulitan yang kita hadapi sejatinya akan disertai oleh dua kemudahan.


Seluruh peristiwa yang kita alami adalah skenario dari Allah yang mengandung banyak hikmah. (Foto: Ist)
 

Dalam tafsir Ath-Thobari dijelaskan bahwa Qotadah mengatakan: “Diceritakan kepada kami bahwa Baginda Rasulullah SAW pernah memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan kedua ayat di atas.” Kemudian Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan.”

Lebih lanjut menurut pakar tafsir az-Zamakhsyari bahwa kata ”ma’a” menunjukkan betapa dekat dan singkatnya waktu datangnya kemudahan dengan kesulitan yang dihadapi. Hal ini senada dengan tafsir yang disampaikan oleh Buya Hamka dalam tafsir Al-Azharnya.

Buya Hamka menjelaskan bahwa ketika sebuah kalimat diulang dua kali secara berturut-turut, maka dapat dimaknai bahwa kemudahan yang datang setelah kesulitan itu benar-benar pasti adanya.

Sebagaimana telah ditegaskan oleh Allah Ta’ala pada ayat yang lain yang artinya: “Kelak Allah akan memberikan kemudahan sesudah kesulitan.” Firman Allah Ta’ala tersebut terdapat pada Al-Qur’an surat ke-65 yakni surat At-Thalaq di akhir ayat ke-7.

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa janji Allah itu adalah sebuah kepastian, tidak mungkin Allah menyelisihi janjinya. Yakinlah bahwa di balik setiap kesulitan hidup yang kita hadapi, pasti dan pasti akan ada kemudahan yang menyertainya.

Berdasarkan hasil perbandingan dari beberapa sumber tafsir di atas, maka saya berkesimpulan bahwa apa yang saya alami ini adalah sebuah pelajaran yang Allah sampaikan melalui fenomena yang tampak sederhana namun sarat dengan makna.

Saya berharap dan berdo’a kepada Allah agar dengan pelajaran ini, semoga Allah menguatkan hati saya dan kita semua dalam menghadapi berbagai kesulitan yang sedang atau mungkin suatu saat nanti kita hadapi.

Semoga hati kita senantiasa sabar dan ridha dalam menghadapi berbagai kesulitan, dan memiliki keyakinan bahwa kemudahan itu pasti akan Allah berikan. Semoga Allah menjadikan hati kita senantiasa tawakal kepada-Nya.

Terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada siapa pun yang telah menuliskan firman Allah yang terdapat pada surat Al-Insyirah ayat 6 tersebut di bagian belakang mobilnya. Demikian pula bagi pemilik mobilnya, semoga menjadi amal shaleh baginya dan mampu memberikan hikmah kepada siapa pun yang membacanya. (*)


Yakinlah bahwa di balik setiap kesulitan hidup yang kita hadapi, pasti dan pasti akan ada kemudahan yang menyertainya. (Foto: Ist)

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut