"Mau kami gunakan untuk memanggil orang-orag shalat," jawab Abdullah bin Zaid dalam mimpi.
"Kalau begitu maukah Anda saya beri tahu cara yang lebih baik untuk mengajak orang-orang sholat?" sahutnya.
"Dengan senang hati," jawab Abdullah bin Zaid. Laki-laki itu kemudian mengajarkan lafazh Adzan. "Katakanlah:
لَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ/ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ/ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ/ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ/ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ/ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ/ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ/ لَا إلَهَ إلَّا اللَّه
Setelah selesai laki-laki tadi diam sejenak, lalu kembali berkata: "Jika sholat sudah hendak dilaksanakan maka katakanlah:
للَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ/ أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ اللَّهِ/ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ/ حَيَّ علي الصلاة/ حى الْفَلَاحِ/ قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ/ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ/ لَا إلَهَ إلَّا الله
Esok paginya, Abdullah bin Zaid menemui Rasulullah SAW dan menceritakan mimpinya kepada Rasulullah.
"Sungguh ini adalah mimpi yang benar, insya Allah," sabda Rasulullah. Kemudian Rasulullah meminta Abdullah bin Zaid mengajarkan lafzah Azan ini kepada Bilal agar Bilal mengumandangkan Azan dengan kalimat itu.
Tatkala sahabat Bilal pertama kali melantunkan azannya, Umar bin Khattab yang waktu itu sedang berada di rumah buru-buru mendatangi masjid.
Sesampainya di masjid, Umar berkata kepada Rasulullah SAW: "Demi Allah, sungguh saya juga melihat apa yang yang dilihat oleh Abdullah bin Zaid di dalam mimpi." (*)
Editor : Syahrir Rasyid