Zhao menegaskan bahwa hal ini menjadi alasan BYD dapat menawarkan harga yang lebih rendah untuk mobil listrik di Indonesia, meskipun masih berstatus CBU (Completely Built Up) alias diimpor utuh dari China. Tujuannya adalah agar masyarakat lebih mudah menerima teknologi elektrifikasi.
"Kami ingin lebih banyak lagi masyarakat Indonesia menerima teknologi elektrifikasi. Jangan khawatir mengenai harga, jangan berpikir bahwa mobil dengan teknologi baru tidak akan memiliki harga yang kompetitif," tambahnya.
Seperti diketahui, BYD meluncurkan mobil listrik MPV terbaru, M6, dalam pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Mobil ini pertama kali meluncur di Indonesia dengan kapasitas tujuh penumpang dan dijual dengan harga mulai dari Rp379 juta hingga Rp429 juta on the road (OTR) Jakarta.
BYD M6 menjadi mobil listrik MPV pertama yang bertenaga baterai, dan BYD melihat MPV sebagai kendaraan yang paling disukai pasar Indonesia karena mampu memuat banyak penumpang dan barang. (*)
BYD produksi komponen sendiri. (Foto: iNews.id)
Editor : Syahrir Rasyid