JAKARTA, iNewsSerpong.id - Ada kisah Rasulullah SAW melakukan perjalanan singkat hanya dalam satu malam saja, dikenal dengan peristiwa Isra Miraj. Hal ini, menjadi momentum penting bagi umat Islam.
Dikutip dari channel YouTube KH Buya Syakur Yasin MA, Sabtu (26/2/2022), perjalanannya dimulai dari Makkah ke Palestina hingga menuju langit ketujuh bertemu para Nabi dan diperlihatkan surga dan neraka oleh Allah SWT.
Namun, apa yang dimaksud dengan langit ketujuh? Apakah Isra Mi’raj ini dapat dijelaskan secara ilmiah?
Pakar astronomis, Prof. Thomas Djamaludin menjelaskan, dalam kacamata sains tujuh langit dimaknai dengan lapisan-lapisan yang seolah-olah bumi ini dikelilingi oleh bagian dari langit lainnya.
Kemudian, jika dihubungkan dengan Isra Miraj, Rasulullah SAW naik ke langit ketujuh ditemani Malaikat Jibril dan Buraq sebagai kendaraannya.
Selain itu, Burak memiliki kecepatan yang luar biasa, sehingga bisa mengantar Nabi dalam waktu sekejap saja.
Thomas mengatakan, Isra Mi’raj ini bisa dikaitkan dengan perjalanan dimensi ruang dan waktu. Sebab, pada dasarnya kehidupan manusia memang dibatasi dengan ruang waktu yang berbeda-beda.
“Isra dan MI’raj ini, mungkin lebih tepat disebut dengan perjalanan keluar dari dimensi ruang waktu. Kita ini, dibatasi dengan dimensi ruang waktu. Dimensi ruang itu kita selalu berbicara besar kecil, jauh dekat. Dan juga waktu, kita bicara waktu masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang,’ kata Thomas.
Lebih lanjut, dalam Isra Miraj ini Rasul keluar dari dimensi ruang. Jarak antara Makkah dan Palestina yang biasanya ditempuh dengan kendaraan paling cepat saat itu dengan kuda, dan membutuhkan waktu lama. Tetapi ini (Isra Mi’raj) hanya dalam semalam dilakukan.
Editor : Syahrir Rasyid