Mengenai sosok Buraq seperti disebutkan dalam hadits berikut yakni berwarna putih dan tingginya lebih tinggi dari hewan keledai.
Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ، يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ، فَرَكِبْتُهُ فَسَارَ بِي حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ، فَرَبَطْتُ الدَّابَّةَ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ فِيهَا الْأَنْبِيَاءُ، ثُمَّ دَخَلْتُ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ
Artinya: Dari Anas ibnu Malik, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda seperti berikut: Didatangkan kepadaku Buraq, yaitu seekor hewan yang berwarna putih; tubuhnya lebih tinggi dari keledai, tetapi lebih rendah dari begal. Ia meletakkan kedua kaki depannya di ufuk batas jangkauan penglihatannya. Aku menaikinya dan Jibril membawaku berjalan hingga sampailah aku di Baitul Muqaddas. Lalu aku menambatkan hewan itu di lingkaran tempat para nabi biasa menambatkan hewan tunggangannya. Aku memasuki masjid dan melakukan shalat dua rakaat di dalamnya, sesudah itu aku keluar.
Dahulu hewan Buraq itu merupakan tunggangan para nabi sebelumnya. Keistimewaan Buraq ialah sekali langkah dapat menempuh jarak sejauh matanya memandang.
Dalam buku Karya Lengkap Nurcholis Madjid disebutkan kendaraan Nabi SAW dalam Isra adalah buraq. Entah apa wujud kendaraan itu, tapi perkataan Buraq berarti kilat. Mengenai Mi'raj yang menggambarkan bahwa Nabi SAW naik ke langit dengan kendaraan seperti tangga yang juga disebut bergerak naik secepat cahaya.
Di sinilah hanya dengan iman kepada Allah SWT bisa meyakini peristiwa Isra Mi'raj Nabi SAW, seperti yang telah dicontohkan Abu Bakar Ash Shiddiq yaitu bahwa terjadinya Isra Miraj Nabi SAW adalah semata-mata berkat kehendak Allah SWT.
Editor : Syahrir Rasyid