JAKARTA, iNewsSerpong.id - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) terus berupaya mengembangkan infrastruktur kendaraan listrik dengan mendirikan charging station.
Target dari produsen asal Korea Selatan ini adalah menyediakan satu charging station setiap satu kilometer di Pulau Jawa.
Kehadiran charging station sangat penting bagi pengguna mobil listrik, karena hal ini akan mempermudah mobilitas mereka.
Populasi Mobil Listrik
Dengan semakin banyaknya charging station, diharapkan tidak akan ada antrean ketika mengisi daya baterai, terutama seiring meningkatnya populasi mobil listrik.
"Saat ini kita sudah memiliki 240 charging station. Kami juga bekerja sama dengan empat operator charging partner, sehingga totalnya menjadi 600-an lokasi dengan sekitar 700 charger," ujar Chief Operating Officer (COO) PT HMID, Fransiscus Soerjopranoto, di Jakarta Selatan baru-baru ini. "Komposisinya terdiri dari 70 persen tipe AC, yang merupakan slow charging, 20 persen fast charging, dan 10 persen ultra fast charging," tambahnya.
Frans mengungkapkan bahwa jumlah charging station yang ada saat ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pengguna mobil listrik Hyundai di Pulau Jawa. Namun, jumlah tersebut bisa meningkat menjadi 1.000 unit melalui kerja sama dengan PLN.
"Kami sedang menjajaki kolaborasi dengan PLN. Jika berhasil, kami akan memiliki lebih dari 1.000 charging station. Artinya, di sepanjang Pulau Jawa yang panjangnya 1.000 km, akan ada satu charging station setiap kilometer," ujarnya.
Sebelumnya, Hyundai membatasi penggunaan charging station mereka agar hanya dapat digunakan oleh merek mereka sendiri. Kebijakan ini akan diterapkan mulai Agustus 2024, sebagai strategi untuk menjaga konsumen.
Merek yang telah menggunakan model pengisian Combined Charging System (CCS) 2, seperti BMW, Mercedes-Benz, serta mobil listrik dari China seperti BYD, Chery, dan Neta, tidak akan bisa lagi memanfaatkan fasilitas charging station Hyundai. (*)
Editor : Syahrir Rasyid