Beberapa warga berdatangan berupaya membantu sopir. Namun setelah dilakukan berbagai cara, mobil tak juga bisa ditarik mundur, akhirnya kendaraan itu dibiarkan teronggok di lokasi hingga keesokan hari, Sabtu 5 Maret 2022.
Mendapat informasi itu, Babinsa setempat serta seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Cisauk mendatangi lokasi. Di sana terlihat kondisi mobil dalam posisi terjebak di ujung tebing anak kali.
”Jadi malam kejadian itu infonya dibantu warga narik mobil, tapi nggak bisa. Jadi dibiarin sampai pagi harinya. Besok paginya saya kesana cek bersama Binamas, tapi nggak ketemu sopir karena katanya dia lagi pulang dulu ke Gunung Sindur (Bogor)," jelas Sertu Amin.
Jalan pintas di area itu sudah beberapa tahun ini tak digunakan lagi hingga ditumbuhi semak belukar dan alang-alang. Jembatan yang melintang di atas anak kali itu juga sudah tak ada lagi.
Kini lokasinya sepi tanpa aktivitas warga, terlebih di malam hari suasananya gelap gulita. ”Logikanya aja, kalau siang pun orang masih mikir lewat situ karena kalau dilihat dari ujung itu udah alang-alang tinggi, tempatnya merit (angker), apalagi malam. Mungkin ada unsur mistisnya, Wallahu A'lam, atau memang dia nekat atau ada unsur mistisnya,” ucap Amin.
Mobil tersebut akhirnya berhasil dievakuasi pada Sabtu siang dengan cara ditarik mundur menggunakan mobil pikap. Petugas dibantu warga sempat membantu meletakkan potongan bambu untuk menjadi pijakan roda bagian depan mobil.
Diketahui, lahan yang ditumbuhi alang-alang itu merupakan aset milik perusahaan swasta. Total luasnya sekira 20 hektare. Letaknya memang di perbatasan antara Tangsel dan Depok. Di tengah lahan tersebut terdapat jalan pintas yang menyebrangi anak sungai.
Penjaga lahan di lokasi Jidan (50), menjelaskan jika dulu memang ada jalan pintas disertai jembatan di atas anak kali itu. Tapi beberapa tahun belakangan, akses itu ditutup dan jembatan penghubung di sana dihancurkan.
Menurut Jidan, dia tak aneh dengan pengakuan sang sopir yang merasa dituntun hingga tersesat di alang-alang. Sebab, kejadian serupa telah berulang 3 sampai 4 kali pada tahun lalu.
”Saya jaga lahan itu udah dari tahun 2009. Kalau yang tersesat itu udah 3, 4 kali ini. Terakhir ada motor, orangnya sampai nyemplung tapi motornya masih di atas. Lokasinya di situ juga. Memang angker juga itu tempatnya,” tutupnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid