Dia juga menyoroti permasalahan gumpalan tanah yang jatuh dan tidak dibersihkan, yang membuat jalan raya menjadi licin saat hujan dan menimbulkan debu saat cuaca panas, yang berpotensi membahayakan masyarakat.
Cecep mencatat bahwa sopir truk tidak memiliki dokumen kelengkapan berkendara, seperti SIM. "Kepada perusahaan truk, saya minta untuk mematuhi peraturan yang berlaku dan meningkatkan pengawasan terhadap para sopir," katanya.
Sementara itu, Jefri (24), sopir truk, menjelaskan bahwa insiden ini terjadi karena dia membanting stir untuk menghindari sepeda motor yang tiba-tiba melintas dari arah berlawanan.
Dia mengaku siap menanggung kerugian material yang ditimbulkan dan menyatakan bahwa sistem bayarannya tergantung pada setiap pengantaran tanah. (*)
Editor : Syahrir Rasyid