"Saya lihat konsep pesantren itu keren. Setelah sholat, semua santri doain keluarga, donatur. Kalau saya punya pesantren semuanya doain, ini luar biasa. Ini spiritual company yang saya mau capai. Enggak usah bikin pesantren, saya punya karyawan 1.500 orang jadikan 'santri'," tuturnya.
Karyawan Waroeng Steak and Shake, lanjut Jody, harus memiliki kebiasaan yang baik sesuai ajaran agama Islam. Sholat tepat waktu, tidak merokok, belajar mengaji, hingga rajin bersedekah. Kebiasaan baik ini perlahan ia terapkan supaya proses bisnisnya lebih berkah.
Jody mengatakan Waroeng Steak and Shake memiliki "hari sedekah nasional" tiap tanggal 27 April. Dia menyedekahkan omzet bisnisnya 1 hari dan mengajak pihak lain seperti penyuplai, karyawa,n hingga pelanggan untuk ikut bersedekah.
"Kekuatan sedekah itu membuat usaha kita makin besar. Apa pun bentuknya sebenarnya, bisa usaha besar, badan sehat. Kalau kita kasih sedekah ke pinggir jalan jangan lupa minta doain. Kalau ada karyawan punya masalah, ramai-ramai kita doain bareng-bareng," ujarnya.
Jody mengingatkan kuatnya sedekah dan doa dalam membesarkan usaha yang tengah diperjuangkan. "Jadi, bangun kekuatan doa dengan siapa pun itu, dengan cara apa pun itu," pungkasnya.
Wallahu a'lam bishawab. (*)
Editor : Syahrir Rasyid