get app
inews
Aa Text
Read Next : Waspada Penyebaran HMPV, Pemerintah Perketat Bandara

Sekjen Asprindo, Ana Mustamin : 3 Peran Strategis Dijalankan pada Setiap Rintisan Kampung Industri

Senin, 27 Januari 2025 | 12:05 WIB
header img
Program Kampung Industri yang digagas Asprindo, kini mulai bergeliat pasca pandemi Covid-19. Saat ini, Asprindo bersinergi dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah. (Foto: Asprindo)

JAKARTA, iNewsSerpong.id -- Untuk mengakselerasi pengembangan Kampung Industri, Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) sedang merangkul dan bersinergi dengan pemerintah, baik pusat maupun daerah.

 Sebelumnya, Program Kampung Industri yang digagas Asprindo, kini sudah menunjukkan geliatnya setelah pada periode kepengurusan lalu terkendala akibat pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Asprindo, Jose Rizal, sesaat setelah membuka acara sosialisasi kembali tentang Kampung Industri ke pengurus DPP, DPW dan anggota Asprindo melalui zoom meeting (25/1/2025).

Di tingkat pusat, menurut Jose, pihaknya sudah beraudiensi dengan berbagai kementrian untuk mendapatkan dukungan, di antaranya Menteri PPN/Bappenas yang menyambut baik program ini.

Tiga Peran Strategis

Secara terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asprindo, Ana Mustamin, menjelaskan tentang peran strategis yang akan dijalankan pada setiap rintisan Kampung Industri.

Yang pertama, menurutnya adalah, bagaimana menciptakan nilai tambah (market value creation). Untuk bidang pertanian misalnya, Asprindo menggagas Food Ingredients Industry.

Mengumpulkan dan mengelola hasil pertanian dalam satu kawasan untuk kepentingan produk antara, seperti food ingredients, menurut Ana, sebetulnya tidak sulit. “Hanya dibutuhkan kemauan dan sedikit usaha melakukan penyortiran dan pengemasan,” jelasnya.

Pengusaha Asprindo sudah ada yang menjalankan usaha dengan mendirikan pabrik food ingredients, teknologi terapan diciptakan sendiri, dan dengan kebutuhan bahan baku dan jaringan pasar yang sudah sangat besar.

Usaha ini mengurangi ketergantungan impor, sekaligus menjamin hasil panen petani terserap, tidak membusuk, dan harga pembelian bisa tetap stabil.

“Pengurus DPW Asprindo di seluruh Indonesia bisa menjalankan usaha ini, minimal sebagai pemasok bahan baku hasil pertanian yang sudah siap olah di pabrikan. Ini jika mereka tidak mampu mendirikan pabrik food ingredients sendiri. Kuncinya hanya kemauan dan konsistensi,” papar Ana.

Peran kedua adalah Asprindo menerapkan Parenting Style. Pengurus DPP di bawah arahan Dewan Pakar, memberikan pendampingan manajemen kepada unit-unit usaha DPW Asprindo.

Kalau perlu dibentuk holding company, dan seluruh unit usaha di bawah Asprindo menjadi subsidiaries. Sehingga strategi korporasi dan strategi bisnisnya terarah.

Peran ketiga adalah mengawal operasional dan menetapkan parameter keberhasilan. Dari peran ini, Kampung Industri diharapkan bisa mencapai otomatisasi proses bisnis, memiliki keselarasan tujuan usaha.

Selanjutnya, proses digitalisasi dan layanan yang kompetitif, mampu comply dengan regulasi, memiliki kemampuan mengelola dan mengembalikan investasi, memiliki kemampuan beradaptasi dengan pasar, dan tetap mampu menjaga volatilitas antara biaya dan pendapatan.

“Hal terakhir ini adalah kelemahan umum UMKM di luar aspek permodalan. Mereka tidak bisa menjaga kesinambungan usaha, dan tidak punya quality control yang persisten,” papar Ana.

Ana menyebut, Kampung Industri akan masuk dalam 4 bidang industri: pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan, serta pariwisata.

“Ini kerja besar bagi Asprindo. Dan butuh proses panjang. Tapi kami berharap, dengan dukungan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, pengusaha pribumi bisa bangkit dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” harapnya.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut