Ini Kata BCA Terkait Dugaan Data Nasabah Bocor oleh Bjorka
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/07/da12b_bank-bca.jpg)
JAKARTA, iNewsSerpong.id -- Bank BCA menjadi target serangan ransomware. Hal itu diungkapkan peretas yang dikenal dengan nama Bjorka.
Pernyataan ini disampaikan melalui akun X @bjorkanesiaaa, di mana Bjorka menyertakan tangkapan layar yang menunjukkan dugaan database BCA di DarkForums.
Sementara itu, Bank BCA memastikan bahwa data nasabah tetap aman. Bank BCA bahkan membantah klaim bahwa data nasabahnya telah disebarkan.
Salah satu thread yang ditampilkan berjudul "Jual AKSES MOBILE BANK BCA & DATABASE - INDONESIA" dalam bahasa Inggris.
Thread tersebut menampilkan tangkapan layar dari salah satu akun mobile banking BCA, yang mencantumkan nama pemilik rekening, nomor rekening, dan jumlah saldo yang ada di rekening tersebut.
Bjorka menyebutkan bahwa BCA bukan satu-satunya target, melainkan sejumlah bank di Indonesia juga menjadi incaran.
"@BankBCA, sebuah kejutan bagi perbankan di Indonesia. Jika mereka tidak segera merespons hal ini, maka Bank BCA akan mengalami pembobolan besar. Bank BSI dan BCA juga menjadi kelompok sasaran ransomware, dan mungkin semua bank di Indonesia akan menjadi target," tulis Bjorka dalam unggahannya, dikutip pada Kamis (6/2/2025).
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberikan tanggapan terkait isu data nasabah yang diduga menjadi target kelompok ransomware.
Perusahaan memastikan bahwa data nasabah tetap aman. BCA bahkan membantah klaim bahwa data nasabahnya telah disebarkan.
“Sehubungan dengan informasi di media sosial yang mengklaim adanya data nasabah BCA yang tersebar, kami sampaikan bahwa informasi tersebut tidak benar,” ujar Hera F. Haryn, Corporate Communication & Social Responsibility BCA, dalam keterangannya pada Kamis (6/2/2025).
“Saat ini, kami memastikan bahwa data nasabah tetap aman,” imbuhnya.
Hera juga mengimbau nasabah untuk berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA serta berbagai modus penipuan yang bertujuan untuk memperoleh data nasabah.
Dia mengingatkan nasabah agar tidak membagikan informasi pribadi perbankan yang bersifat rahasia, seperti BCA ID, password, One Time Password (OTP), dan Personal Identification Number (PIN) kepada siapa pun.
Nasabah juga disarankan untuk mengubah PIN dan password secara berkala.
"Di samping itu, BCA menerapkan strategi dan standar keamanan berlapis, serta mitigasi risiko yang diperlukan untuk menjaga keamanan data dan transaksi digital nasabah," tutupnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid