Said Didu Bedah Danantara di Podcast Akbar Faizal Uncensored

JAKARTA, iNews.id - Dalam podcast Akbar Faizal Uncensored, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menyoroti rencana peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Ia mengingatkan agar Danantara terhindar dari intervensi kekuasaan agar dapat berfungsi sebagai lembaga profesional.
Said Didu menghargai ide pembentukan Danantara, namun menekankan bahwa superholding ini seharusnya berstatus sebagai lembaga negara dan bukan lembaga pemerintah.
Ia memberikan contoh dari negara lain seperti China (China Investment Corporation), Temasek di Singapura, dan Khazanah di Malaysia, yang menjadikan superholding mereka sebagai pilar ekonomi, tanpa menjadikannya lembaga pemerintah.
“Idenya (pembentukan Danantara) bagus. Cita-citanya juga bagus. Intinya, BUMN ini harus diisolasi menjadi lembaga profesional yang bebas dari intervensi apa pun, termasuk dari kekuasaan dan politik,” ujar Said dalam wawancara yang dikutip pada Sabtu (22/2/2025).
Said Didu juga menekankan pentingnya tata kelola Danantara. Ia mencatat bahwa publik belum mengetahui bagaimana mekanisme good governance yang akan diterapkan oleh lembaga baru tersebut.
Saat ini, peraturan pemerintah (PP) terkait Danantara sedang dalam proses penyusunan.
“Di dalam PP itu, harus jelas sekali tentang good governance yang harus diikuti oleh pengelola Danantara,” tegasnya, sembari mengingatkan bahwa proses penyusunan PP bisa disusupi oleh kepentingan oknum tertentu yang ingin memasukkan agenda pribadi.
“Setan-setan sedang bergentayangan untuk memasukkan kepentingan mereka dalam PP itu. Di situlah orang-orang yang memiliki integritas harus menjaga agar tidak terjadi,” tambahnya.
Editor : Syahrir Rasyid